Pend & Budaya

Marak Bullying dan Kekerasan Seksual di Sekolah, Pencegahan Bisa Dimulai dari Keluarga

Pend & Budaya

26 Februari 2024 09:56 WIB

Seminar Hukum dan HAM digelar Majelis Hukum dan HAM PDA Karanganyar dan LBH AP PDM Karanganyar di Pendopo RM Said Rumdin Bupati, Sabtu (24/02/2024)

KARANGANYAR, solotrust.com - Kasus perundungan dan kekerasan seksual saat ini masih marak terjadi di sekolah. Karenanya, agar persoalan itu tak terus terulang perlu kerja sama dari berbagai komponen, termasuk sosialisasi kepada semua unsur terkait di sekolah.

Hal ini mengemuka dalam Seminar Hukum dan HAM bertajuk "Sekolah Aman dan Menyenangkan Tanpa Perundungan dan Kekerasan Seksual" Acara digelar Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Karanganyar dan LBH AP Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar di Pendopo RM Said Rumdin Bupati, Sabtu (24/02/2024)).



Usai acara seminar, Ketua Majelis Hukum dan HAM PDA Karanganyar, Prihatin Nurhidayati, mengatakan seminar menghadirkan guru bimbingan konseling (BK) dari sekolah-sekolah Muhammadiyah. Adapun tujuannya agar mereka paham hukum terkait kasus perundungan atau kekerasan seksual sering terjadi di sekolah.

"Adanya seminar ini diharapkan jika terjadi kasus bullying atau kekerasan seksual di sekolah, bisa tahu langkah seperti apa yang harus dilakukan, baik untuk korban maupun pelaku. Pihak sekolah harus bisa mengarahkan dan tahu untuk melaporkannya," ungkapnya.

Saat ini, menurut Prihatin Nurhidayati masih banyak kasus bullying atau kekerasan seksual tak terungkap karena korban sendiri belum tahu harus berbuat apa. Hal itu juga karena tekanan pihak tertentu sehingga kasus tak muncul di permukaan.

"Jika kasus kasus serupa masih muncul dan terjadi di lingkungan sekolah, kalau tak terungkap akan berbahaya. Kasus tersebut akan bisa terus terjadi bila tak ada yang melaporkannya, bebernya.

Pencegahan masalah perundungan dan kekerasan seksual harus dilakukan sehingga kasus ini tidak kembali terjadi di lingkungan pendidikan.

"Sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah, langkah ini dilakukan karena kami ingin membuat sekolah yang aman, menyenangkan, bebas bullying, dan kekerasan seksual," kata Prihatin Nurhidayati.

Sementara itu, Ketua Divisi Pelaporan dan Pendampingan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Karanganyar, Anastasia Sri Sudaryatni yang juga hadir sebagai narasumber menyatakan, pencegahan kasus bullying dan kekerasan seksual bisa dimulai dari lingkungan keluarga.

"Dalam hal ini dari lingkungan keluarga sebenarnya harus selalu memberi penguatan, kepercayaan diri pada anak, serta diberi kasih sayang cukup. Dengan begitu, harapannya bisa menjauhkan diri dari tindakan bullying dan kekerasan seksual yang sekarang ini sering terjadi di lingkungan sekolah," pungkasnya. (joe)

(and_)

Berita Terkait

500 Siswa SMK Ikuti Penyuluhan Hukum: Perkenalkan Asta Cita dan Bahas Tuntas Bullying serta UU ITE

Miris, Viral Aksi Pembullyan Siswi di Bawah Umur Terjadi Lagi

Tim KKN UNS 134 Pentaskan Drama Edukatif untuk Cegah Bullying pada Kegiatan MATSAMA di MIN 2 Klaten

Takitoru Rilis Single Perdana Ingat Sahabat, Suarakan Pentingnya Persahabatan

Jaksa Masuk Pesantren Tangkal Bullying Sesama Santri

Memotret Fenomena Asal Viral Film Budi Pekerti: Angkat Kisah Cyber Bullying, Sabet 17 Piala Citra 2023

Gelar Rapimnas di Solo, GAMKI Soroti Isu Kekerasan Seksual dan Perkembangan SDM

BEM UNS Geruduk Rektorat, Tuntut Transparansi Anggaran hingga Berantas Kekerasan Seksual

Akhirnya Keluar, PP Tindakan Kebiri Kimia Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak

Komnas Perempuan Desak Pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Bill Cosby Dihukum Penjara atas Kasus Penyerangan Seksual

Marak Kekerasan Seksual di Sekolah, Awas Tren Korban Berubah!

631 Peserta Ikuti Lomba MAPSI PLUS JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah

Penanganan Infrastruktur Sekolah Rakyat Tahap I Dimulai, 65 Sekolah Selesai Juli 2025

SD Djama’atul Ichwan dan SD Al Azhar Syifa Budi Juara MilkLife Soccer Challenge Solo 2025

JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah Gelar Seminar Kepemimpinan

Prabowo Siap Luncurkan Program Sekolah Berasrama untuk Anak Kurang Mampu

Silaturahmi Akbar JSIT Jateng Kumpulkan 1.582 Peserta dan Rp350 Juta Donasi untuk Palestina

Aksi KKN 140 UNS Mendukung Pencegahan Stunting

Pelatihan Pemanfaatan Kelor, Tiwul, dan Lele untuk Pencegahan Stunting di Desa Sambirejo

Mahasiswa KKN UNS Sosialisasikan Deteksi Dini dan Pencegahan Kekerasan Anak di Desa Wonoboyo

Apa Itu Virus Mpox? Mengenal Gejala, Penularan, dan Cara Pencegahannya

Jasa Raharja Surakarta Optimalkan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas

Kanwil Kemenkumham Jateng Gelar Sosialisasi Pencegahan TPPO

Berita Lainnya