Hard News

Tahun 2023 Tercatat 1.460 kasus TBC di Sukoharjo

Jateng & DIY

1 Desember 2023 08:39 WIB

Kepala Dinkes Sukoharjo, Tri Tuti saat rilis bersama SSR TBC Komunitas Mentari Sehat Sukoharjo, di Hotel Brother, Sukoharjo, Rabu (29/11).

SUKOHARJO, solotrust.com-Kasus TBC di Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan di banding tahun sebelumnya. 
Data terakhir menyebut Dinas Kesehatan Sukoharjo mencatat ada  1.460 kasus TBC.  
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengungkapkan, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 1.260 kasus dan didominasi anak-anak sebesar 537 kasus.
 
"Dalam kasus ini kita gencarkan upaya tracking dan konsistensi program penyembuhan. Kita lakukan surveilans aktif (SA) dan investigasi kontak (IK) kasus baik di faskes ataupun masyarakat berisiko. Namun demikian, kegiatan surveilans belum maksimal di lakukan di lingkungan kerja (perusahaan)," ungkap Tri Tuti dalam rilis bersama SSR TBC Komunitas Mentari Sehat Sukoharjo, di Hotel Brother, Sukoharjo, Rabu (29/11).
 
Ia mengemukakan, berdasarkan kelompok umur, kasus TBC tertinggi di Kabupaten Sukoharjo pada kelompok umur produktif (15-59 th) sebanyak 46%, anak (< 15 th) sebesar 36% dan lansia (>60 th) sebesar 17%. Sedangkan Berdasar jenis pekerjaan, lanjut dia, penderita TBC tersebar pada berbagai jenis pekerjaan antara lain buruh, guru / dosen, pedagang, pekerja swasta, BUMD/BUMN, petani, peternak, PNS, TNI/POLRI dengan persentase tertinggi pada para pekerja (43%) dibanding anak sekolah/pelajar, belum sekolah dan tidak bekerja. 
 
"Situasi ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi munculnya kasus kemiskinan baru karena adanya penurunan produktivitas,” kata dia.
 
Untuk menekan penyebaran kasus TBC tersebut, Dinas Kesehatan gencar melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus TBC dengan melakukan gerakan bersama dari lintas program, lintas sektor dan berbagai organisasi profesi kesehatan, salah satunya dengan menggandeng Sub-Sub Recipient (SSR) Tuberkulosis (TBC) Komunitas Mentari Sehat Indonesia, bersinergi dalam upaya mencapai eliminasi TBC, terutama di lingkungan kerja.
 
Koordinator Tuberkulosis (TBC) di Komunitas Mentari Sehat Indonesia (MSI) Sukoharjo, Akmal Mukhibbin menutukan, pihaknya sudah melakukan sejumlah aksi dukungan dilakukan Komunitas MSI antara lain melatih dan menyebar 105 kader TBC di 12 kecamatan sebagai petugas tracking. 
 
Selain itu, aktif melakukan skrining bersama kader TBC, penyuluhan, pendampingan dan pelacakan pasien. 
 
"Target kami Sukoharjo mempunyai 167 kader untuk setiap desa/kelurahan, jadi satu desa satu kader, agar lebih efektif,” imbuh Akmal.
 
Selain itu MSI juga melakukan pendampingan pasien RO selama hidupnya bergantung pada obat, selain mendapat pengobatan mereka juga akan mendapat semacam tunjangan hidup sebesar Rp600 ribu/bulan. (nas)

(Wd)