Pend & Budaya

SMP 5 Surakarta Diusulkan Jadi Museum PGRI

Pend & Budaya

6 April 2018 14:29 WIB

SMP N 5 Surakarta di Jalan Diponegoro, Timuran, Banjarsari. (solotrust-vin)

SOLO, solotrust.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta berencana memanfaatkan bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Surakarta menjadi museum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Sebelumnya, Pemkot berencana akan memindahkan sekolah yang berada di Jln Diponegoro, Timuran, Banjarsari itu ke Kendalrejo, Mojosongo secara bertahap.



Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, museum PGRI itu menjadi salah satu bentuk apresiasi kepada para guru. Bagi Rudy, sapaan akrabnya, guru punya andil besar dalam pembentukan karakter masyarakat melalui pendidikan formal.

“Guru ini profesi yang mulia, bisa saja nanti (SMP 5) kita buat museum PGRI. Tapi kalau ada masyarakat yang memiliki ide atau gagasan pemanfaatan lahan tersebut dipersilakan,” kata Rudy, Jumat (6/4/2018).

Baca juga : Pemerataan Tempat Pendidikan, SMP 5 Bakal Dipindah Ke Mojosongo

Pemanfaatan menjadi museum PGRI dirasa tepat mengingat di sekolah tersebut terdapat bangunan cagar budaya yang harus dijaga. Selain itu lingkungan di sekitarnya cukup mendukung.

Terdapat dua sekolah yang sampai saat ini memiliki siswa yang relatif besar. Lebih lanjut, Rudy memperkirakan SMPN 5 benar-benar kosong pada tahun 2020.

"Mulai tahun ajaran 2018/2019 ini siswa kelas 7 (SMPN 5) mulai menempati bangunan sekolah di Mojosongo. Sedangkan kelas 8 dan 9 masih tetap menggunakan gedung lama. Ini demi pemerataan fasilitas pendidikan. Eman-eman kalau semua nglumpuk disitu,” tandas dia. (vin)

(way)