SOLO, solotrust,com – Dinas Perhubungan (Dishub) siap membangun transportasi lebih efisien dan efektif di Jawa Tengah (Jateng). Langkah ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian lebih akseleratif lagi.
Hal itu terungkap dalam Forum Rembug Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi (PRPJPDP) Jawa Tengah 2025-2045. Kegiatan ini digelar Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (24/01/2024).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Murtono, menegaskan transportasi memiliki peran vital dalam masalah perekonomian suatu daerah. Jika tidak ada pergerakan manusia, tidak akan ada pula dinamika perekonomian.
Forum rembug bareng angkutan kota antara pemerintah pusat, masyarakat transportasi Indonesia, dan stakeholder terkait ini bertujuan untuk membangun transportasi lebih efisien dan efektif di Jawa Tengah.
“Transportasi ini terdiri atas berbagai kewenangan, sehingga kami berharap hari ini bisa memberi masukan dan berkolaborasi dari berbagai pihak pengembangan transportasi di Jawa Tengah. Harapannya transportasi yang efisien dan efektif nanti bisa menggerakkan perekonomian, sehingga dalam pergerakan ekonomi yang lebih akseleratif akan membuat dinamika bisa berkembang lebih baik,” jelasnya kepada solotrust.com.
Di lain sisi, Budi Murtono menilai masih ada masalah dalam transportasi massal perihal jumlah angkutan umum yang saat ini dirasa belum cukup dalam melayani masyarakat karena jumlahnya masih sangat terbatas.
“Transportasi masih problem (bermasalah-red) di transportasi massal, jumlahnya terbatas dan harus ditambahkan. Apa yang tadi sudah didiskusikan, juga kajian bagaimana reaktivasi jalur kereta api yang lama bisa dihidupkan kembali. Masalah konektivitas transportasi massal juga perlu dioptimalkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, mengatakan akan ada rencana pengembangan angkutan massal. Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) telah membuka tujuh koridor Bus Rapid Transit (BRT) dan akan ditambah lagi.
“Nantinya akan coba ditambah lagi jumlah koridornya karena ini penting, harus kita letakkan mulai sekarang untuk pengembangan BRT. Ini bukan hal yang gampang karena di situ juga banyak lintasan yang bersinggungan satu dengan lainnya,” ungkap Henggar Budi Anggoro.
“Adapun untuk kereta api tidak ada masalah. Saat ini yang kita dorong adalah jalur kereta api nonoperasional. Kereta api nonoperasional saat ini banyak lintasan yang belum dapat kita dorong karena memang kemarin sebenarnya sudah diprogramkan kementerian tahun 2028, tetapi karena kendala Covid-19 membuat jalur Pati, Semarang, Demak, Kudus, sampai Jawa Timur akan bergeser (periode program),” lanjutnya.
Sekadar informasi, forum rembug ini digelar guna mewujudkan Jawa Tengah menjadi provinsi maju, mandiri, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan. Selain itu juga untuk melakukan analisis evaluasi posko Natal 2023 dan tahun baru 2024.
*) Reporter: Sabrina Dwi Cahya
(and_)