Solotrust.com - Rwanda, negara di Afrika Tengah dikenal dengan julukan Negeri Seribu Pegunungan. Tak hanya punya panorama alam menakjubkan dan gorila gunung langka, negara ini juga menyandang predikat terbersih di Benua Afrika.
Penunjukan ini lebih dari sekadar klaim, namun mencerminkan transformasi luar biasa dicapai melalui kerja keras dan kepemimpinan visioner.
Dari tragedi hingga kebangkitan
Tragedi genosida 1994 meninggalkan kesedihan mendalam dalam sejarah Rwanda. Mengutip sebuah sumber, Genosida melibatkan suku Hutu (mayoritas) dan suku Tutsi (minoritas) merupakan salah satu tragedi paling mengerikan di era modern. Bagaimana tidak, dalam seratus hari 800 ribu hingga 1 juta orang terbunuh, mayoritas korban adalah suku Tutsi.
Peristiwa itu menimbulkan trauma mendalam dan kerusakan infrastruktur besar-besaran di Rwanda. Alih-alih tenggelam, masyarakat Rwanda justru bersatu membangun kembali kehidupan mereka. Salah satu fokusnya membangun lingkungan hidup bersih dan sehat.
Kebijakan dan inisiatif pemerintah
Pemerintah Rwanda berperan aktif dalam mewujudkan impian negara bersih. Beberapa kebijakan program utama meliputi Umuganda pelayanan masyarakat bulanan wajib yang harus diikuti seluruh warga negara, mulai dari presiden hingga masyarakat.
Kegiatan ini seperti pembersihan jalan, penanaman pohon hingga pembangunan infrastruktur. Rwanda juga menjadi negara pertama di Afrika menerapkan larangan pemakaian kantong plastik pada 2008. Langkah ini terbukti efektif mengurangi sampah plastik dan menjaga lingkungan tetap bersih
Pemerintah berinvestasi dalam sistem pengelolaan sampah modern, termasuk tempat pembuangan sampah, sanitasi, dan fasilitas daur ulang. Selain itu, kampanye edukasi yang kuat diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya pengelolaan sampah secara bersih dan bertanggung jawab.
Keterlibatan komunitas
Masyarakat Rwanda memiliki rasa bangga dan tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya. Warga berpartisipasi aktif dalam program Umuganda dan kegiatan kebersihan lingkungan lainnya. Budaya Rwanda menekankan kerja sama dan gotong royong serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan kebersihan bersama.
Kepemimpinan visioner:
Sejak memimpin Rwanda, Presiden Paul Kagame telah menekankan pentingnya kebersihan sebagai pilar pembangunan negara. Pemerintah Rwanda memiliki komitmen jangka panjang untuk menjaga lingkungan bersih dan berkelanjutan. Upaya pemerintah tidak hanya fokus pada kebersihan fisik, namun juga pada pendidikan, perubahan perilaku, dan pembangunan infrastruktur.
Kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan para pemimpin visioner adalah kunci untuk menjaga Rwanda tetap bersih hingga saat ini. Keberhasilan Rwanda memberikan pelajaran bagi seluruh Afrika dan dunia, menunjukkan transformasi luar biasa di bidang kesehatan dapat dicapai melalui komitmen dan kolaborasi kuat. (Dominikus Jangguik)
*) Berbagai Sumber
(and_)