Hard News

Arief Rosyid Ajak Pemuda di Solo Semangatkan Visi Indonesia Emas 2045

Jateng & DIY

29 Februari 2024 10:30 WIB

Dr Arief Rosyid dalam pidato kebudayaan dengan tema Gerbong Pemuda dan Visi Indonesia Emas 2045 di Pendopo Javanologi UNS, Rabu (28/02/2024) malam. (Foto: Dok. solotrust.com/Elvan Widyantoro)

SOLO, solotrust.com - Indonesia dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini ramai membicarakan diskursus terkait Visi Indonesia Emas 2045. Momentum 2045 dipilih karena saat itu Negara Indonesia telah mencapai usia seratus tahun sejak kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, oleh karenanya dirayakan sebagai tahun emas.

Hal ini disampaikan aktivis M Arief Rosyid Hasan dalam Pidato Kebudayaan di Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (28/02/2024).



Dalam pidatonya, Arief Rosyid sebagai salah satu pemimpin muda nasional mengutarakan soal transformasi kemajuan Indonesia saat berusia seratus tahun. Menurutnya, kemajuan Indonesia berkaitan dengan transformasi sosial-budaya, ekonomi, dan tata kelola. Ketiga

transformasi ini menjadi fokus dan perhatian utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Tolok ukur Visi Indonesia Emas 2045 adalah negara dengan tingkat perekonomian tinggi, penduduknya sehat dan produktif, berkebudayaan maju serta mempunyai kualitas sumber daya manusia unggul,” ungkapnya.

Solo merupakan kota ketiga Arief Rosyid dalam kegiatan Pidato Kebudayaan setelah Makassar dan Padang. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mengingatkan pemuda atas peran penting mereka dalam membangun bangsa.

“Kita ingin mengajak teman-teman muda di Solo untuk mengingat kembali ya, bagaimana kebudayaan itu aktif,” jelas dia.

Arief Rosyid juga menekankan peran penting bonus demografi. Menurutnya, apabila bonus demografi berhasil dipetik, Indonesia akan menjadi negara maju, seperti Korea, China, dan Singapura.

“Kita ketahui bersama Indonesia sejak 2012 sampai 2035 adalah periodisasi yang penting. Kenapa? Karena kita memperoleh yang namanya bonus demografi,” terangnya.

Arief Rosyid juga berpesan kepada pemuda di Solo untuk menatap masa depan lebih baik. Menurutnya, Kota Bengawan sangat kaya dengan budaya.

“Solo ini sangat kaya dengan budaya, selain itu sebagai kota revolusioner,” kata Arief Rosyid. (elv)

(and_)