Ekonomi & Bisnis

Mengintip Kerajinan Payung Lukis Juwiring Klaten, Dikenal Sejak Zaman Belanda

Ekonomi & Bisnis

04 Mei 2024 11:04 WIB

SEorang perajin Payung Juwiring tengah mengerjakan payung pesanan pelanggan. (Foto: Dok. solotrust.com/Fredy Hengki Setiawan)

KLATEN, solotrust.com - Kabupaten Klaten memiliki kerajinan payung lukis khas, yakni Payung Juwiring. Kerajinan ini merupakan jenis payung terbuat dari kertas dan dilukis menggunakan warna serta corak menarik. 
 
Nama Payung Juwiring diambil dari daerah penghasil kerajinan tersebut, yakni Juwiring. Payung ini sudah lama dikenal, bahkan sejak masa kolonial Belanda
 
Dikutip dari klatenkab.go.id, Jumat (03/05/2024), payung terbuat dari kertas di Juwiring sering dipakai untuk perlengkapan upacara kematian dan ritual adat Keraton Kasunanan Surakarta zaman dahulu. 
 
Seiring berkembangnya zaman di masa modern ini, Payung Juwiring juga bisa sebagai perlengkapan dekorasi, aksesori hotel, warung makan, tempat wisata, dan hiasan rumah.
 
Dukuh Gumantar, Tanjung, Juwiring menjadi salah satu pusat kerajinan payung lukis tradisional di wilayah Klaten. Di sini ada perkumpulan perajin payung dengan nama Paguyuban Payung Lukis Tradisional Ngudi Rahayu.
 
 
Pendiri Paguyuban Payung Lukis Juwiring, Ngadiyakur berharap warisan leluhur berupa kerajinan payung lukis tradisional ini bisa memajukan perekonomian warga sekitar.
 
Payung bikinan warga Juwiring dipasarkan mulai dari harga Rp25 ribu hingga jutaan rupiah, bergantung dari jenis motif, ukuran, serta corak yang dibuat.
 
Dalam membuat payung, para perajin biasanya hanya mengandalkan bahan baku berupa kayu, kertas, kain, dan didukung keterampilan. Payung dibikin melalui beberapa tahapan, dimulai dari pembuatan kerangka, penempelan kain atau kertas, dan proses pengecatan/lukis.
 
Keberadaan payung sebagai kerajinan andalan di Juwiring ini telah menarik para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. (Fredy Hengki Setiawan/Yogi Gemilang Paripurna)

(and_)