Pend & Budaya

Presentasikan Penelitian Lewat Karya “Kisah Seribu Candi”

Pend & Budaya

01 Oktober 2024 09:59 WIB

Riset Grup Penciptaan Seni Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret mempresentasikan penelitian yang sempat dilakukan di Candi Sewu, Sleman, DIY melalui karya-karya bertajuk Kisah Seribu Candi, Senin (30/09/2024). (Foto: Dok. solotrust.com/Nur Indah Setyaningrum)

SOLO, solotrust.com - Riset Grup (RG) Penciptaan Seni Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) mempresentasikan penelitian yang sempat dilakukan di Candi Sewu, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama dua bulan melalui karya-karya bertajuk ‘Kisah Seribu Candi’, Senin (30/09/2024). Pameran ini diselenggarakan di Solo is Solo Street Art pada 28-30 September 2024. 
 
Karya dipamerkan berupa patung, lukisan, dan seni keramik, hasil karya enam dosen dan lima mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni UNS. Menurut Ketua Penelitian RG Penciptaan, Dona Prawita Arissuta, penelitian ini dilakukan sebagai rasa prihatin terhadap artefak-artefak Candi Sewu yang sudah mulai musnah tergerus cuaca. 
 
"Sebenarnya keprihatinan kami dengan artefak-artefak candi-candi ini yang lama-lama akan musnah karena tergerus dengan cuaca dan sebagainya,” ujar Dona Prawita Arissuta. 
 
 
“Memang setelah kami teliti dan kami wawancara dengan petugas di Candi Sewu itu memang banyak batu itu yang kelihatannya kokoh, tapi setelah diangkat itu hancur rapuh. Nah itu kan karena ada pelapukan dari sinar matahari, hujan, dan sebagainya,” sambung dia. 
 
Kepala Program Studi (Kaprodi) Seni Rupa Murni, Sigit Purnomo Adi, menambahkan pameran ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya merawat candi dan warisan budaya yang ada di Indonesia, terutama Candi Sewu. 
 
“Ini menyadarkan juga bahwa merawat candi atau warisan budaya di Indonesia, terutama Candi Sewu. Jadi keprihatinan kita dalam melihat kondisi yang memrihatinkan dari Candi Sewu,” ungkap Sigit Purnomo Adi menambahkan.
 
Pameran berada di lantai dua Gedung Solo is Solo Street Area. Pengunjung tidak dipungut biaya ketika masuk ke dalam area pameran. 
 
*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana

(and_)