Pend & Budaya

Kemenag Jateng Ambil Langkah Konkret Sukseskan Kurikulum Merdeka

Pend & Budaya

18 Oktober 2024 13:31 WIB

Kanwil Kemenag Jateng melalui Bidang Pendidikan Madrasah menyelenggarakan rapat koordinasi terkait pelaksanaan KMA No.450 tahun 2024 untuk mengembangkan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan di Auditorium Majeng Kanwil Kemenag Jateng, Rabu (16/09/2024). (Foto: Dok. Istimewa)

SEMARANG, solotrust.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jateng melalui Bidang Pendidikan Madrasah menyelenggarakan rapat koordinasi terkait pelaksanaan KMA No.450 tahun 2024 untuk mengembangkan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Majeng Kanwil Kemenag Jateng, Rabu (16/09/2024).
 
Acara dibuka Kabid Pendidikan Madrasah Ahmad Faridi, didampingi Ketua Tim Kerja Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan Madrasah Juair dan Ketua Tim Kerja Evaluasi Program Tendik Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Siti Mutmainah. 
 
Berdasarkan data disampaikan Ketua Tim Kerja Kurikulum Bidang Pendidikan Madrasah, sebanyak 99,6 persen madrasah di Jawa Tengah telah menerapkan kurikulum merdeka. 
 
Hal ini, menurut Ketua Tim Kerja Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan Madrasah, Juair merupakan bentuk soliditas dari semua pihak dalam melancarkan program kurikulum tersebut.
 
"Sehingga hampir seratus persen madrasah bisa mengikuti. Hanya 0,4 persen madrasah yang belum bisa mengikuti karena madrasah tersebut baru menerima izin operasional,” ungkap Juair.
 
Sementara itu, Kabid Pendidikan Madrasah, Ahmad Faridi, menyampaikan pentingnya stakeholder dalam memahami dan mengimplementasikan KMA No.450 Tahun 2024 untuk meningkatkan kualitas peserta didik agar lebih mengembangkan potensi secara optimal.
 
KMA ini diikuti beberapa pedoman, antara lain Panduan Kurikulum Madrasah, Panduan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan (MA), Panduan Pembelajaran Penilaian (asesmen), dan Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5RA). 
 
“Kurikulum Merdeka saat ini memang belum sepenuhnya diberlakukan  menyeluruh pada madrasah. Dengan pendekatan lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan karakter serta kompetensi siswa, diharapkan kurikulum ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” tutup Ahmad Faridi.
 
Rapat Koordinasi Penguatan IKM dihadiri Kasi Penmad, Pokjawas Madrasah kabupaten/kota se-Jawa Tengah serta perwakilan Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA), Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTS), dan Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Provinsi.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya