Pend & Budaya

Poltekkes Kemenkes Surakarta Wisuda 1.783 Mahasiswa, Ada yang Kantongi IPK 4,0

Pend & Budaya

23 Oktober 2024 13:36 WIB

Poltekkes Kemenkes Surakarta kembali menggelar wisuda. Prosesi wisuda kali ini diikuti 1.783 wisudawan terdiri atas wisuda ahli madya, sarjana terapan dan profesi kesehatan periode II 2024

SOLO, solotrust.com - Poltekkes Kemenkes Surakarta kembali menggelar wisuda. Prosesi wisuda kali ini diikuti  1.783 wisudawan terdiri atas wisuda ahli madya, sarjana terapan dan profesi kesehatan periode II 2024. 

Selain itu terdapat sembilan tenaga kesehatan dihasilkan dari sepuluh jurusan, yakni keperawatan; terapi wicara; akupuntur; fisioterapi; okupasi terapi; ortotik prostetik; kebidanan; tradisional jamu; analis farmasi dan makanan; serta farmasi.



Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Poltekkes Kemenkes Surakarta, Budi Utomo, mengungkapkan total ada 57 wisudawan terbaik, di antaranya dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi 4.0.

Poltekkes Kemenkes Surakarta memiliki sepuluh jurusan dengan 20 program studi (Prodi), terdiri atas Pendidikan Diploma III sebanyak sepuluh prodi, jenjang sarjana terapan tujuh prodi, dan jenjang program profesi sebanyak tiga prodi.


“Terakreditasi unggul/A sejumlah 16 prodi (80 persen) dan terakreditasi baik/baik sekali sebanyak empat prodi (20 persen). Program studi di Poltekkes Kemenkes Surakarta termasuk langka sehingga kampus ini bukan Poltekkes biasa,” kata Budi Utomo di sela gladi bersih wisuda, Selasa (22/10/2024).

Poltekkes Kemenkes Surakarta menghasilkan tenaga kesehatan unggul, profesional, dan berkompeten dengan kelulusan tepat waktu sebanyak 1.761 (98,93 persen) dari seluruh peserta ujian akhir program sebanyak 1.801 mahasiswa.

Pencapaian IPK lulusan pada wisuda 2024 adalah 96 persen mencapai IPK 3,50 (cumlaude) dan IPK tertinggi 4,0. Terdapat wisudawan tertua dengan usia 76 tahun dari jurusan fisioterapia atas nama A Sudijanto.

Selama menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes Surakarta, para mahasiswa mendapatkan kompetensi akademik dan nonakademik. Kompetensi akademik meliputi pembelajaran sesuai kurikulum, baik pembelajaran di kelas, laboratorium maupun rumah sakit. Sementara kompetensi nonakademik seperti soft skill, antara lain pembinaan kemahasiswaan, prestasi, minat dan bakat.

“Sehingga lulusan diharapkan menjadi kompeten secara keilmuan dan memiliki soft skill yang baik,” tukas Budi Utomo. (nas)

(and_)