JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi guna melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri dengan meluncurkan aplikasi ‘Safe Travel’ berbasis multiplatform. Aplikasi ini diluncurkan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi pada puncak acara The Safe Travel Festival di Jakarta, akhir pekan kemarin.
"Intinya adalah perlindungan WNI. Safe Travel dibuat karena negara ingin hadir untuk melindungi semua WNI. Sekarang negara hadir dalam genggaman. Kita terus berinovasi dalam rangka perlindungan WNI. Safe Travel adalah inovasi terbaru. Ini adalah inovasi perlindungan WNI zaman now," ujar Menlu Retno, dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, kemlu.go.id, Senin (16/04/2018).
Aplikasi Safe Travel Kemlu kali pertama diluncurkan dalam versi android (beta) pada Januari 2017, dilatarbelakangi kejadian gempa bumi di Nepal. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan bagi para WNI di luar negeri. Tak hanya dalam kondisi darurat, aplikasi Safe Travel Kemlu dirancang dengan konsep aman dan menyenangkan, berisikan informasi praktis diperlukan WNI.
Dalam aplikasi dapat diunduh gratis ini, WNI bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai berbagai negara di dunia, informasi kontak Perwakilan RI, hukum dan tata aturan berlaku di masing-masing negara, mata uang setempat, tempat ibadah, lokasi wisata maupun informasi kuliner.
Fitur penting lain, yakni tombol darurat (panic button). Dalam keadaan darurat, WNI di luar negeri dapat menggunakan fitur tombol darurat untuk mengirim foto, merekam video, menghubungi perwakilan RI terdekat dan mengirim lokasi kejadian.
“Ini akan membuat WNI lebih aman,” ungkap Menlu Retno.
Sementara itu, terkait situasi perang di Suriah, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia, Hariyanto mengimbau buruh migran Indonesia segera menghubungi pemerintah. Hal itu disampaikan agar perwakilan pemerintah dalam hal ini KBRI Damaskus bisa melakukan upaya pelindungan WNI, termasuk buruh migran Indonesia.
“Saya mengimbau buruh migran Indonesia yang ada di Suriah untuk mendownload Safe Travel karena di dalam aplikasi itu ada tombol darurat (panic button) yang langsung terkoneksi dengan KBRI Damaskus,” kata dia, dikutip dari laman resmi Serikat Buruh Migran Indonesia, sbmi.or.id.
Dengan mengklik tombol darurat, KBRI Damaskus bisa mendeteksi lokasi keberadaan WNI atau buruh migran Indonesia. Jika belum bisa mendownload, lanjut Hariyanto, bisa menghubungi call center KBRI Damaskus di nomor +963 954444 810.
(and)