KARANGANYAR, solotrust.com = Berbagai keluh kesah disampaikan para pendeta Kristiani ke calon bupati Karanganyar nomor urut 1, Ilyas Akbar Almadani dalam dialog difasilitasi tim pemenangan Ilyas Akbar Almadani-Tri Haryadi di salah satu hotel kawasan Tasikmadu, Rabu (13/11/2024).
Para pendeta berharap jika Ilyas Akbar Almadani memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 bakal menyudahi diskriminasi, memberikan fasilitas layak tempat ibadah, serta mengakomodasi aspirasi umat Kristiani.
"Kami berdialog dengan bapak dan ibu pendeta, tokoh agama serta tokoh masyarakat. Kemarin dengan Muslimat NU, tokoh Islam sudah, tokoh semua agama diajak berdiskusi. Kami menyajikan keadilan terasa di semua kalangan, tidak akan ada yang ditinggalkan," ujarnya
Ilyas Akbar Almadani berada di tengah-tengah mereka untuk mendengarkan keluh kesahnya. Narni dari GKAI Gawanan Sawur Jumantono menyinggung kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan bagi warga miskin dari pemerintah. Ia dan sebagian jemaah berekonomi lemah, justru tak memperolehnya, sedangkan yang sudah mentas miskin masih tetap memperoleh bantuan.
"Apakah tidak ada evaluasi dan pemutakhiran data?" tanya dia.
Selanjutnya, satu per satu pendeta melanjutkan keluhannya tentang minimnya regenerasi pemuka agama karena kurang fasilitas lembaga pendidikan. Selain itu, akses jalan kurang layak di gereja pinggiran.
Ilyas Akbar Almadani menambahkan, semua warga berhak menikmati pembangunan dan anggaran pemerintah. Tiada diskriminasi dibenarkan.
"Pemerataan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk semua pihak. Apa yang dari para pendeta ini menjadi catatan agar pembangunan lebih merata," ucap dia
Koordinator Garis Depan (Garda) di forum tersebut, Kristriyanto mengatakan sebanyak 71 pendeta mengikuti dialog. Mereka berasal dari gereja di pinggiran yang sering kali kurang difasilitasi pemerintah. Pada momen jelang pergantian kepala daerah, mereka menitipkan pesan ke pemangku kebijalan ke depan agar mengutamakan keadilan untuk semua umat beragama.
"Sebenarnya ada 120 dari sinode berlainan. Sinode ini jemaainya sedikit-sedikit karena memang dari pinggiran. Mas Ilyas mau mendengarkan kami yang minoritas, kami apresiasi," pungkasnya. (joe)
(and_)