Pend & Budaya

Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah bakal Kurangi Beban Administratif Guru, Wujudkan Pengajar Kompeten

Pend & Budaya

16 November 2024 13:25 WIB

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat saat menghadiri Festival Transformasi Pendidikan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah di Stadion Manahan Solo, Jumat (15/11/2024) malam

SOLO, solotrust.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus melakukan gebrakan demi mewujudkan kompetensi pengajar. Salah satunya, yakni dengan rencana mengurangi beban administratif guru. 
 
Hal ini diutarakan Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat saat menghadiri Festival Transformasi Pendidikan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah di Stadion Manahan Solo, Jumat (15/11/2024) malam. 
 
"Ya agar betul-betul menjadi guru kompeten, maka setelah mendengar aspirasi dan kemudian melakukan pengamatan di lapangan dalam waktu relatif singkat ini, salah satunya kami akan mengurangi beban-beban administratif yang dirasakan dalam kurikulum," ungkapnya.
 
Atip Latipulhayat berharap manakala beban administratif guru dikurangi mampu mewujudkan generasi emas ke depan. Hal ini merupakan orientasi menuju pendidikan berkualitas.
 
Pihaknya menegaskan, pendidikan berkualitas mensyaratkan tenaga pendidik atau guru bermutu pula. Oleh sebab itu, beberapa langkah perlu disiapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah demi mewujudkan tujuan tersebut.
 
"Pertama, kami menyiapkan program, menyajikan berbagai macam pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi. Kedua, mengurangi beban administratif," kata Atip Latipulhayat. 
 
"Jadi nanti bapak ibu guru tidak perlu lagi tengah malam di tengah malam tahajud, padahal sedang upload. Dikiranya tahajud, padahal upload dan siang harinya terkantuk-kantuk karena terlalu banyak beban administratif. Kami akan kurangi, kami akan melakukan relaksasi untuk hal itu," sambungnya.
 
Tak hanya itu, langkah selanjutnya, yakni memerhatikan kesejahteraan para guru. Hal ini langsung disambut antusias ribuan guru peserta Festival Transformasi.
 
"Langkah yang ketiga, kami sedang menghitung agar guru kompeten tetap semangat, maka kami pun akan memberikan kesejahteraan untuk para guru. Tiga dulu yang lain menunggu," beber Atip Latipulhayat.
 
"Menunggu itu positif. Kalau ada orang menunggu berarti ada harapan ditunggu, maka akan memiliki semangat untuk mencapai harapan tersebut," tukasnya. 

(and_)