SOLO, solotrust.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta lembaga penyiaran menggelar diskusi bertajuk Membangun Sinergi KPID, Diskominfo, dan Lembaga Penyiaran dalam Menghadapi Tantangan dan Isu-isu Penyiaran Terkini, Senin (24/11/2024). Acara dalam rangka memperkuat kualitas penyiaran di era digital ini berlangsung di Graha TA Media Group, Mojosongo, Solo dengan dihadiri berbagai pihak yang berkepentingan di sektor penyiaran.
Ketua KPID Jawa Tengah (Jateng), Muhammad Aulia Assyahidin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk menjawab tantangan yang muncul akibat perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat.
“Kita menghadapi era digital yang penuh tantangan, mulai dari maraknya konten hoaks, persaingan dengan platform digital global, hingga perlunya menjaga keberagaman budaya di tengah arus globalisasi. Sinergi yang kuat antara KPID, Diskominfo, dan lembaga penyiaran adalah solusi untuk memastikan penyiaran tetap menjadi sumber informasi yang kredibel dan mendidik,” kata Muhammad Aulia Assyahidin.
Lebih lanjut pihaknya mengutarakan, juru bicara kebudayaan serta potensi Jawa Tengah adalah orang yang benar-benar mengerti dan memahami tentang provinsi ini.
“Harusnya orang yang mengerti Jawa Tengah, khususnya daerah yang menjadi juru bicara dari kebudayaan serta potensi di wilayah tersebut. Ini merupakan imbauan dan nanti menjadi aturan bahwa yang wajib menjadi juru bicara itu adalah orang yang mengerti, kalau tidak itu nanti akan menjadi hoaks atau fitnah,” ujar Muhammad Aulia Assyahidin.
Karena itu, tambah dia, kegiatan ini sangat penting dan menjadi dasar agar ke depan pemberitaan Diskominfo memiliki ruang untuk bersuara tentang program-program potensi daerahnya.
“Kami terus mendorong literasi digital di masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyiaran yang sehat ini menjadi prioritas kami,” ungkap Muhammad Aulia Assyahidin.
Melalui Gathering Penyiaran ini diharapkan penyiaran Indonesia, khususnya Jawa Tengah dapat terus menjadi media berdaya saing dan relevan, mendukung keberagaman budaya, serta melayani kebutuhan informasi masyarakat secara bertanggung jawab.
*) Reporter: Rayhan Inggar Wicaksono
(and_)