Pend & Budaya

ISI Surakarta Kukuhkan Prof Pramutomo sebagai Guru Besar Antropologi Tari/Etnokoreologi

Pend & Budaya

6 Desember 2024 13:43 WIB

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengukuhkan Prof. Dr. Drs. RM Pramutomo, M.Hum sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Antropologi Tari/Etnokoreologi, Kamis (05/12/2024). (Foto: Dok. solotrust.com/Rayhan Inggar Wicaksono)

SOLO, solotrust.com - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi mengukuhkan Prof. Dr. Drs. RM Pramutomo, M.Hum sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Antropologi Tari/Etnokoreologi. Acara pengukuhan berlangsung khidmat di Pendopo GPH Joyokusumo, ISI Surakarta, Kamis (05/12/2024), pukul 09.00 WIB. 

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Pramutomo memaparkan secara mendalam tentang konsep etnokoreologi, sebuah kajian menghubungkan tari dengan konteks budaya masyarakat. Salah satu topik diangkat adalah hubungan antara ritual dan tari sebagai pernyataan perilaku masyarakat, khususnya dalam tradisi seni pertunjukan wayang wong di Keraton Yogyakarta. 



“Ritual dan tari sebagai pernyataan perilaku juga dapat diilustrasikan dari cara menghormati Dewa Siwa (Bathara Guru) dalam wayang wong di Keraton Yogyakarta. Tradisi ritual ini tetap terjaga dan hingga saat ini, penari lain tidak akan dirias sebelum tokoh Dewa Siwa dirias terlebih dahulu,” ungkapnya. 

Ilustrasi tersebut menunjukkan pentingnya ritual sebagai pernyataan perilaku yang diyakini dan dihormati masyarakat keraton. Tradisi semacam ini, menurut Prof. Pramutomo, mencerminkan nilai-nilai budaya yang tak boleh dilanggar dan menjadi bagian integral dari kehidupan seni tari di masyarakat. 

Pengukuhan ini dihadiri para akademisi, seniman, mahasiswa, dan tokoh masyarakat yang memberikan apresiasi atas kontribusi Prof. Pramutomo dalam mengembangkan ilmu tari dan pelestarian budaya. Sebagai pakar etnokoreologi, ia terus mendorong penggalian lebih dalam terhadap tradisi lokal yang kaya nilai filosofis dan spiritual. 

Dengan pengukuhan ini, Prof. Pramutomo diharapkan mampu memberikan sumbangsih lebih besar dalam memajukan kajian seni tari di Indonesia, sekaligus melestarikan warisan budaya yang menjadi identitas bangsa.

*) Reporter: Rayhan Inggar Wicaksono

(and_)