SEMARANG, solotrust.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan serentak di 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi mulai Senin (06/01/2025) kemarin. Adapun hingga akhir Januari nanti akan ditingkatkan menjadi 943 titik SPPG di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui program ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti ingin menanamkan pendidikan karakter kepada para peserta didik penerima manfaat.
“Salah satunya adalah menanamkan kebiasaan untuk senantiasa berdoa sebelum makan kepada anak-anak kita,” tuturnya, saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah, awal pekan ini, dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kemdikbud.go.id, Jumat (10/01/2024).
Dengan membiasakan rutinitas berdoa, Menteri Mu'ti berharap anak-anak akan menjadi insan bertakwa. Lebih lanjut, program ini juga diharapkan dapat menanamkan rasa tanggung jawab, yakni dengan menjaga kebersihan tempat makan yang disediakan. Selain itu, pentingnya tata krama saat makan sesuai norma di Indonesia, salah satunya dengan tidak bersuara.
Pentingnya menjaga tenggang rasa dan toleransi selama makan pun turut disampaikan Menteri Mu'ti dalam sambutannya. Selain itu juga membiasakan anak untuk tidak boros.
“Kita biasakan anak-anak kita untuk menghabiskan makanannya yang juga sudah ditakar oleh ahli gizi,” jelasnya.
Karakter terakhir ingin ditanamkan adalah kedisiplinan. Anak-anak akan memulai dan mengakhiri makan secara bersama-sama.
“Program Makan Bergizi Gratis ini selain memberikan anak-anak kita jasmani yang prima, juga bagian dari penanaman pendidikan karakter,” pungkas Abdul Mu'ti.
Komitmen Pemenuhan Gizi Peserta Didik
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, turut meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya di SD Negeri 3 Bojong Koneng dan SMP Negeri 2 Babakan Madang.
Ia menyampaikan, program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Salah satu tujuan dari Makan Bergizi Gratis adalah untuk menghasilkan pendidikan berkualitas melalui pemenuhan gizi generasi muda sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG),” terangnya.
Pada pelaksanaan program ini, Kemendikdasmen bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan ketepatan sasaran program.
“Sebagaimana kita lihat pada hari ini, pelaksanaan di sekolah-sekolah memang lebih masif. Dapurnya sudah sangat bagus, rata-rata mampu melayani 2.900 hingga 3.500 porsi per titik lokasi,” kata Atip Latipulhayat.
“Standar ini akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil. Intinya, makanan bergizi akan sampai kepada sasaran dengan kualitas yang terjaga,” tambah dia.
BGN telah mempersiapkan sistem distribusi secara baik dan higienis untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program. Selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, program ini juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dengan melibatkan warga sekitar sebagai pekerja di SPPG.
Salah satu siswa SMP Negeri 2 Babakan Madang, Fathi Farand Farahmir, mengungkapkan rasa senangnya setelah menikmati makanan dari program ini.
“Makanannya enak, ada nasi, ayam, tahu, sayur wortel, dan jeruk,” ucapnya.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi langkah besar menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah optimistis program ini mampu mewujudkan generasi unggul dan berdaya saing sehingga membawa Indonesia menjadi bangsa lebih maju di masa depan.
(and_)