Ekonomi & Bisnis

Data Center Microsoft Pertama di Indonesia Resmi Dibuka, Meutya Hafid Harapkan Bawa Dampak Ekonomi Rp41 Triliun

Ekonomi & Bisnis

27 Mei 2025 15:47 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Indonesia Central Cloud Region oleh Microsoft di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (27/05/2025). (Foto: komdigi.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyambut baik diluncurkannya Indonesia Central Cloud Region oleh Microsoft. Ia optimistis dengan adanya kluster data center pertama di Tanah Air ini infrastruktur digital nasional bakal semakin kuat dan akan memberikan dampak ekonomi besar.

Menkomdigi menyambut peluncuran ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional.



“Indonesia Central Cloud Region adalah bagian dari komitmen jangka panjang investasi Microsoft di Tanah Air,” kata Meutya Hafid dalam pidatonya saat mewakili Presiden RI Prabowo Subianto pada acara peluncuran Indonesia Central Cloud Region di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (27/05/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital, komdigi.go.id.

Meutya Hafid menegaskan, kehadiran Central Cloud Region dari Microsoft di Indonesia mencerminkan dua hal penting, yakni kepercayaan pihak swasta terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital dan kesiapan Indonesia untuk mengelola teknologi canggih seperti cloud dan Artificial Intelligence (AI).

“Peluncuran ini mencerminkan dua hal penting. Pertama, adanya kepercayaan terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital yang semakin konsisten, responsif, dan terbuka terhadap kolaborasi strategis. Kedua, Indonesia dinilai memiliki kesiapan untuk mengelola teknologi canggih seperti cloud dan kecerdasan artificial tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga mitra yang aktif dalam membentuk tata kelola dan ekosistem digital yang berkelanjutan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Meutya Hafid berharap investasi ini dapat berdampak kepada ekonomi di Indonesia sebesar USD2,5 miliar (Rp41 triliun). Selain itu, diharapkan target 1 juta pelatihan digital oleh Microsoft bekerja sama dengan pemerintah Indonesia bisa tercapai di mana saat ini terdapat 840 ribu individu aktif berjalan untuk penguatan kapabilitas di bidang AI sehingga talenta digital di Tanah Air siap bersaing dengan lapangan kerja yang semakin terbuka lebar.

“Indonesia mengharapkan investasi Microsoft yang sudah dicanangkan sebesar USD1,7 miliar di sektor cloud dan kecerdasan artificial bukan hanya berfungsi sebagai perluasan infrastruktur, tapi juga menjadi kapalis pembangunan nasional dengan potensi penciptaan lapangan kerja sebanyak 60 ribu hingga tahun 2028,” tuturnya.

Menkomdigi pun menilai Indonesia berada dalam lintasan strategis untuk memperkuat peran sebagai pusat ekonomi digital di Asia Pasifik, sehingga arah kebijakan stabil dan kesiapan infrastrukturnya harus terus ditingkatkan. Menurutnya, Indonesia juga merupakan lokasi semakin relevan untuk pengembangan cloud region dengan skala global.

Hal itu bisa dilihat dari berbagai studi menunjukkan nilai pasar pusat data Indonesia akan tumbuh dari USD2,39 pada 2024 menjadi USD3,79 miliar pada 2030. Pertumbuhan ini tak hanya didorong permintaan global, namun juga tingginya kebutuhan layanan digital domestik.

Bahkan, Indonesia juga memiliki keunggulan geografis strategis karena berada di jalur utama konektivitas global dengan potensi besar energi terbarukan sebanyak 207 Gigawatt (GW) dari tenaga surya dan 29 GW dari panas bumi, sehingga Indonesia membuka peluang besar bagi pengembangan pusat data berkelanjutan ramah lingkungan.

Indonesia kini juga menempati posisi strategis sebagai pintu gerbang ekonomi digital Asia Pasifik dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital tumbuh dari USD80 miliar di 2023 menjadi USD90 miliar di 2024, dan diproyeksikan mencapai USD130 miliar dolar pada 2025. Oleh karena itu, menkomdigi bakal terus memberikan dukungan pascapeluncuran Indonesia Central Cloud Region, termasuk dalam bidang pendidikan AI.

“Kami sekali lagi menyambut serta mendorong sejumlah bentuk dukungan lanjutan pascapeluncuran cloud region ini, termasuk di antaranya adalah pengembangan lebih banyak lagi talenta AI, pendirian AI center di berbagai institusi pendidikan di Indonesia,” kata Meutya Hafid.

“Saat ini berbagai universitas, Komdigi dan Microsoft sudah memiliki program bersama dan kita berharap ini bisa dilakukan dengan lebih masif lagi. Langkah ini juga kami pandang sebagai bagian dari percepatan adopsi Hyper Cloud di Indonesia,” pungkasnya.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya