Pend & Budaya

Mulai Bulan Ini, Santri dan Siswa Sekolah Rakyat Bisa Cek Kesehatan Gratis

Pend & Budaya

7 Juli 2025 15:05 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela-1)

JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah resmi menggulirkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat Indonesia, termasuk siswa sekolah rakyat dan santri di pesantren. Program ini akan mulai berjalan pada awal Juli 2025 sebagai bagian dari agenda strategis nasional untuk membangun generasi sehat dan tangguh.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyebut program ini sudah memasuki tahap akhir persiapan. CKG akan dilaksanakan di sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Sosial (Kemensos).



“Oleh karena itu, kita butuh pak menteri kesehatan, butuh dukungan dari berbagai pihak, baik itu pak mendikdasmen, pak menag, pak mensos, termasuk pak mendagri. Kaitannya nanti membutuhkan dukungan internet dan lain-lain, oleh karena itu juga (perlu) dukungan dari Kominfo,” kata Pratikno saat rapat tingkat menteri di Jakarta pekan lalu, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kemkes.go.id.

Pelaksanaan program akan dimulai dari sekolah rakyat pada Juli, kemudian menyusul sekolah-sekolah di bawah Kemendikdasmen dan madrasah pada Agustus. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan program ini merupakan salah satu quick win Presiden RI Prabowo Subianto dan menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah.

“Ini adalah program terbesar di Kementerian Kesehatan dan juga di pemerintah karena targetnya 280 juta orang setiap tahun,” kata ucapnya.

Tahun ini, Kementerian Kesehatan menargetkan 53 juta pelajar sebagai sasaran utama. Program CKG sudah mulai dijalankan sejak 10 Februari 2025 melalui puskesmas dan hingga kini sudah 11 juta orang menjalani pemeriksaan.

“Adapun untuk mencapai target 53 juta, kita perlu melakukan pemeriksaan langsung di sekolah karena jumlah anak usia sekolah mencapai angka tersebut,” jelas Budi Gunadi Sadikin.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mendukung penuh program ini karena dapat menjadi dasar untuk membangun lingkungan sekolah lebih sehat.

“Nanti hasil-hasil dari pemeriksaan kesehatan itu menjadi input untuk kita membangun sekolah sehat,” ujarnya.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menambahkan sekolah rakyat diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Karena itu, pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih awal sebelum para siswa masuk asrama.

“Pak presiden juga memerintahkan, jika ada yang sakit, kita harus menyembuhkan supaya setelah sembuh mereka bisa masuk ke sekolah rakyat itu,” ujarnya.

Agus Jabo Priyono menyebut, tahun ini ditargetkan berdiri 200 sekolah rakyat dengan total siswa 20 ribu orang. Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, menyampaikan seluruh pemerintah provinsi telah menindaklanjuti pelaksanaan program ini. Ia menekankan pentingnya data identitas anak untuk memastikan sasaran tepat.

“Anak-anak di bawah usia 17 tahun itu memiliki kartu identitasnya adalah KIA, kartu identitas anak itu tentunya nanti akan disertakan,” jelasnya.

Adapun dari sisi pendidikan keagamaan, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Amien Suyitno, memastikan program CKG juga menyasar pesantren dan satuan pendidikan keagamaan lainnya.

“Biasanya di pesantren tidak semua fasilitas kesehatannya memadai, maka program pak presiden ini menurut saya sangat strategis,” bilangnya.

Amien Suyitno berharap program ini tak hanya berbentuk sampling, namun menjangkau seluruh pesantren. Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Fifi Aleyda Yahya, menambahkan program CKG akan menjadi bagian dari rangkaian besar program pemerintah seperti sekolah rakyat dan makan bergizi gratis.

“Ini semua seperti yang disampaikan oleh pak menko PMK, ini adalah program agar generasi Indonesia jauh lebih sehat, lebih pintar, dan Insyaa Allah akan membawa kebaikan untuk anak-anak Indonesia saat ini dan ke depannya,” katanya.

(and_)

Berita Terkait

Peringati Hari Santri, Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah di Kampoeng Karet Ngargoyoso

Semarak Hari Santri, Kakanwil Kemenag Jateng Tinjau Expo Pesantren

Apel Hari Santri Jateng, Kakanwil Suarakan Resolusi Jihad

Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Pondok Pesantren

Jateng Berselawat Hari Santri, Upaya Spiritual Pilkada Damai

Pameran Produk Unggulan Pesantren di Jateng Semarakkan Hari Santri

Pesantren Assalaam Siapkan 700 Porsi Takjil/Hari untuk Umum

Lomba Foto dan Video Pasaraya Ramadan Competition, Hadiah Puluhan Juta Menanti

Boyolali Tambah Satu Ponpes di Desa Metuk Mojosongo, Tampung Santri SD hingga SMA

Temu Alumni Ikapete, Cucu Pendiri NU Ajak Tokoh Agama Pererat Silaturahmi

Kakanwil Kemenag Jateng Luncurkan Buku Ayo Mondok, Pesantrenku Aman dan Sehat

Expo Kemandirian Pesantren 2024 Berakhir, Ponpes Darunnajah Wonosobo Raih Juara Terfavorit

Viral di TikTok: Sopir Truk Marah Ditegur Polisi, Ternyata Langgar Rambu

Daftar 139 SMA/SMK Swasta di Jawa Tengah yang Gratiskan Siswa Miskin

Hari Buku Nasional, Puluhan Siswa Naik Truk TNI Kunjungi Perpustakaan Kabupaten Sragen

Sambut Imlek dengan Pertunjukan Barongsai, SD Warga Tanamkan Toleransi dan Kebhinekaan untuk Siswa

Tingkatkan Keterampilan dan Kemampuan Siswa, Guru SMK di Boyolali Ikuti Pelatihan Soft Skill

KPU Sukoharjo Terima Kunjungan Edukatif dari Siswa PAUD Kelompok Bermain Ceria

Penanganan Infrastruktur Sekolah Rakyat Tahap I Dimulai, 65 Sekolah Selesai Juli 2025

Prabowo Bahas Pengembangan Sekolah Rakyat Bersama Jajaran Kabinet

53 Sekolah Rakyat Segera Hadir, Pemerintah Pastikan Kesiapan Infrastruktur hingga Kurikulum

Prabowo Tinjau Pelaksanaan MBG dan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Bareng Bill Gates

Jelang Perayaan Ulang Tahun, Alila Solo Gelar Vaksinasi Booster dan Cek Kesehatan Gratis

ACT Solo Bersama Horison Aziza Gelar Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis

Berita Lainnya