Hard News

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Masih Mengintai, Musim Kemarau Belum Dominan

Nasional

15 Juli 2025 10:35 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/Geralt)

JAKARTA, solotrust.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.

Tercatat hingga akhir Juni 2025, baru sekira 30 persen zona musim di Indonesia benar-benar memasuki musim kemarau. Sebaliknya, sebagian besar wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih berisiko tinggi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.



Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan dinamika atmosfer kompleks masih memicu terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan deras. Fenomena seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi dan pertemuan angin, serta potensi sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik, terus mendorong pembentukan awan hujan dalam skala luas.

“Meskipun kita sudah memasuki pertengahan musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat dan cuaca ekstrem di banyak wilayah,” ungkapnya di Jakarta akhir pekan kemarin, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id.

Ditambahkan, dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan signifikan telah tercatat di sejumlah wilayah. Pada 9 Juli, hujan harian di atas 50 mm terjadi di Nabire dan Kalimantan Barat, sementara pada 8 Juli, hujan sangat lebat tercatat di Papua Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Maluku, dan Papua. Kondisi ini telah menyebabkan bencana hidrometeorologis, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, hingga kerusakan infrastruktur.

BMKG, kata Dwikorita Karnawati, memrakirakan potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam periode 12 hingga 18 Juli 2025. Hujan lebat berisiko terjadi di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatra Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, dengan status siaga yang telah dikeluarkan.

Selain itu, angin kencang berpotensi melanda wilayah Barat hingga Timur Indonesia, termasuk Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Di lautan, kecepatan angin lebih dari 25 knot diprediksi akan memicu gelombang tinggi di beberapa perairan, seperti Perairan Utara Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian Timur, Laut Flores, Laut Arafuru, Laut Timor, Laut Banda, Laut Seram, Samudra Pasifik sebelah Utara Maluku Utara, dan serta Samudra Hindia sebelah Barat Daya Banten, sebelah Selatan Jawa, dan sebelah Selatan NTT.

Kepala BMKG mengimbau masyarakat untuk tak menganggap enteng potensi cuaca ekstrem yang bisa datang tiba-tiba. Ia juga meminta masyarakat menjauhi area terbuka saat terjadi petir, menghindari pohon atau bangunan tua saat angin kencang, serta tetap menjaga kesehatan karena cuaca terik masih mungkin terjadi di tengah pola hujan aktif.

“Masyarakat harus tetap waspada, meskipun secara kalender kita berada di musim kemarau. Jangan lengah, cuaca bisa berubah cepat dan membawa dampak besar,” tegasnya.

BMKG mengingatkan agar masyarakat dan pemangku kebijakan terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs http://www.bmkg.go.id, aplikasi InfoBMKG, dan media sosial @infoBMKG. Informasi akan terus diperbarui seiring perkembangan dinamika atmosfer nasional dan regional.

(and_)

Berita Terkait

BMKG: Anomali Musim Kemarau Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan

BMKG Prediksi Musim Kemarau Basah hingga Oktober, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

BMKG: Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek

Dampak Perubahan Iklim pada Kemarau, Begini Kata Peneliti Klimatologi

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Ancam Kesehatan

BMKG: Anomali Musim Kemarau Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran 2025

BMKG Sediakan Informasi Cuaca Terintegrasi, Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025

BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sebagian Wilayah Indonesia di Awal Februari 2025

Mau Liburan Nataru? BMKG: Cek Info Cuaca Sebelum Berpergian!

Waspada 3 Hari ke Depan! BMKG Deteksi Bibit Siklon di Samudra Hindia Barat Daya Banten

Fenomena Bediding, Suhu Dingin yang Menyertai Musim Kemarau di Indonesia

BMKG: Anomali Musim Kemarau Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan

BMKG Prediksi Musim Kemarau Basah hingga Oktober, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BMKG: Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, meski Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau

Waspada Kebakaran di Musim Kemarau, BPBD Boyolali Minta Warga Cegah Dampak Kekeringan

BMKG: Anomali Musim Kemarau Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan

BMKG Prediksi Musim Kemarau Basah hingga Oktober, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BMKG: Cuaca Masih Dinamis dan Ekstrem, Transportasi Darat, Laut, dan Udara Perlu Waspada

BMKG: Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Sebut Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia

Berita Lainnya