Hard News

Begini Cara Mahasiswa Fakultas Seni Rupa UNS Peringati Hari Bumi Dunia

Jateng & DIY

23 April 2018 08:30 WIB

Aksi buang sampah yang digelar mahasiswa Fakultas Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam peringatan Hari Bumi Dunia di Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (22/4/2018). (solotrust.com/vin)


SOLO, solotrust.com – Memeringati Hari Bumi Dunia yang jatuh pada 22 April, mahasiswa Fakultas Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan peduli bumi di Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Minggu (22/4/2018). Dalam kegiatan itu mereka berupaya untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli dengan keadaan bumi saat ini.



Kegiatan yang dimulai pukul 06.30 itu diikuti lebih dari 200 mahasiswa yang terbagi dari lima program studi, antara lain S1 Desain Interior, S1 DKV, S1 Seni Murni, S1 Kriya Tekstil dan D3 DKV. Dalam kegiatan itu, mereka membuat replika bumi dari bahan-bahan bekas kemudian dicat dengan warna biru.

"Di sini kita ingin menunjukkan kepada masyarakat bentuk bumi sekarang. Dimana Global Warming menjadi permasalahan dunia, sehingga meningkatkan volume air menjadi tinggi. Hal itu berpengaruh terhadap pulau-pulau kecil yang tenggelam. Sehingga masyarakat disadarkan dengan kreasi – kreasi yang kami buat,” kata panitia pelaksana, Judo Prasetya, Minggu, (22/4/2018).

Kesadaran diri inilah, lanjut Judo, menjadi tanggung jawab masyarakat untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Melalui kegiatan itu, dirinya berharap dapat menyentuh kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap bumi yang semakin rusak.

"Memang tidak bisa secara langsung merubahnya. Maka dari itu ajakan kepada masyarakat untuk buang sampah pada tempatnya kami sadarkan lagi dengan berbagai inovasi agar pesannya bisa diterima secara mendalam," kata dia.

Tak hanya membuat replika bumi, kegiatan tersebut juga diisi dengan performing art, arak arakan sepanjang area car free day (CFD) dan permainan dengan konsep pelestarian lingkungan. Menurutnya, dengan kegiatan yang dikemas secara menarik, ajakan tersebut dapat memberikan pesan mendalam kepada warga, terhadap pentingnya memelihara lingkungan tempat tinggal mereka.

"Untuk itu masyarakat perlu dukungan dari pemerintah setempat. Gerakan peduli sampah, memelihara lingkungan dengan bekerja bakti harus digalakkan. Dengan demikian RT, RW dan pemerintah harus ikut terjun ke dalam permasalahan dunia yang sedang dihadapi itu,” tandas dia. (vin)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya