Hard News

Pemkab Sragen Pertahankan Gelar Kabupaten Layak Anak Kategori Utama

Jateng & DIY

12 Agustus 2025 19:45 WIB

Pemkab Sragen kembali berhasil meraih Penghargaan KLA kategori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI. (Foto: Kominfo Sragen)

SRAGEN, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pada ajang Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2025 digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, Kabupaten Sragen kembali berhasil meraih Penghargaan KLA kategori Utama.

Penghargaan diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi kepada Kepala Dinas PPKB PPPA Kabupaten Sragen, Agus Sudarmanto dalam malam penganugerahan KLA 2025 di Auditorium KH M Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jumat (08/08/2025) malam.



Dengan capaian ini, Pemkab Sragen berkomitmen untuk terus memperkuat program perlindungan dan pemenuhan hak anak, termasuk memastikan akses pendidikan, kesehatan, perlindungan dari kekerasan, serta peningkatan partisipasi anak dalam pembangunan daerah.

Kepala Dinas PPKB PPPA Kabupaten Sragen, Agus Sudarmanto, menjelasan prestasi KLA diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil memenuhi hak-hak anak melalui implementasi kebijakan, program, dan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan terbaik bagi anak. Kategori Utama merupakan salah satu tingkat penghargaan tertinggi sebelum KLA Kategori Utama menuju KLA Kategori Utama Paripurna.

Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Sragen, menjelaskan penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) memiliki beberapa tingkatan, mulai dari Pratama, Madya, Nindya, hingga Utama. Saat ini di Indonesia belum ada daerah yang meraih predikat KLA Paripurna, sehingga kategori tertinggi bisa dicapai adalah Utama.

"Penilaian KLA dilakukan berdasarkan enam klaster utama, mulai dari Kelembagaan mencakup regulasi, kebijakan, dan koordinasi, Hak Sipil dan Kebebasan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kesehatan dan Kesejahteraan Dasar, termasuk indikator kawasan tanpa rokok (KTR), Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya serta Perlindungan Khusus Anak," jelas Agus Sudarmanto.

Ia menambahkan, Sragen telah meraih KLA Peringkat Utama untuk kali kedua secara berturut-turut. Hal itu menunjukkan konsistensi pemerintah daerah dalam memenuhi hak-hak anak.

Ia juga menegaskan, belum ada satu pun kabupaten/kota di Indonesia memperoleh penghargaan Daerah Layak Anak Paripurna karena salah satu persyaratan penting adalah tidak adanya kerja sama, iklan, atau promosi sponsor produk rokok.

"Hal ini sangat berpengaruh pada penilaian, khususnya di Klaster 3, indikator 17, yaitu Kawasan Tanpa Rokok. Banyak hal yang harus dipenuhi dalam implementasi KTR, termasuk memastikan kegiatan tidak didukung oleh sponsor rokok," ujarnya.

Terpisah, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian Kabupaten Sragen meraih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Peringkat Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak telah berperan aktif, mulai dari perangkat daerah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dunia usaha, hingga masyarakat luas yang mendukung terwujudnya Kabupaten Sragen sebagai daerah ramah anak.

"Alhamdulillah, pada Jumat kemarin kita mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak Peringkat Utama. Ini merupakan pencapaian tertinggi yang bisa diraih oleh kabupaten-kabupaten di seluruh Indonesia. Untuk di Jawa Tengah, hanya ada dua daerah yang meraih penghargaan ini, yaitu Kabupaten Sragen dan Kota Semarang. Secara nasional, ada 22 kabupaten/kota yang mendapat peringkat Utama, dan Sragen ada di dalamnya," ungkap bupati, Senin (11/08/2025) di Kantor Terpadu Pemkab Sragen.

Melalui penghargaan ini, lanjut Sigit Pamungkas, menjadi motivasi bagi Pemkab Sragen untuk terus menghadirkan pelayanan publik semakin ramah terhadap anak dan perempuan.  

"Hasil kerja sama dan komitmen seluruh elemen masyarakat Sragen dalam mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak. Harapan kita, berbagai layanan publik di Sragen ke depan semakin memerhatikan kebutuhan, kenyamanan, dan perlindungan anak serta perempuan. Mereka adalah masa depan Sragen, masa depan Indonesia," imbuhnya. (wah)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya