Pend & Budaya

Grebeg Maulid Keraton Surakarta Hadiningrat, Tradisi Tahunan yang Kaya Nilai Budaya

Pend & Budaya

05 September 2025 20:33 WIB

Arak-arakan gunungan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Masjid Agung Surakarta. Gunungan ini dibuat dari aneka jajanan tradisional dan berbagai hasil bumi. (Foto: Dok. solotrust.com/Miftah Nur Faizin)

SOLO, solotrust.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali menggelar tradisi tahunan Sekaten. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam, dengan puncaknya berupa arak-arakan gunungan pada Jumat (05/09/2025) atau 12 Rabiul Awal 1447 H.
 
Arak-arakan gunungan dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Masjid Agung Surakarta. Gunungan ini dibuat dari aneka jajanan tradisional dan berbagai hasil bumi. 
 
Nama gunungan sendiri diambil dari kata 'gunung', menggambarkan arti menjulang tinggi ke atas. Setelah sampai di Masjid Agung Surakarta, gunungan didoakan para abdi dalem dan kerabat keraton. Selesai prosesi doa, gunungan lantas diperebutkan masyarakat di halaman masjid.
 
 
Terdapat dua jenis gunungan, yakni Gunungan Jaler dan Gunungan Estri. Gunungan Jaler (Laki-laki) dibuat dari beragam sayuran, seperti tomat, wortel, mentimun, kacang panjang, jeruk, dan masih banyak lainnya. Sementara Gunungan Estri (Perempuan) dibuat dari beras ketan dan berbagai macam kue tradisional warna warni.
 
Arak-arakan gunungan dimulai pukul 09.30 WIB dari dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Arak-arakan ini berjalan melalui pagelaran keraton, lalu melintasi alun-alun Utara.
 
Arak-arakan gunungan selanjutnya berjalan menuju Masjid Agung Surakarta. Setelah arak-arakan gunungan selesai, para abdi dalem dan kerabat keraton kembali ke kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat, yakni di Sitihinggil Utara, tepatnya di Bangsal Witono. 
 
Di sini para abdi dalem menggelar prosesi doa. Setelah ritual ini selesai, mereka lalu menyebar bunga yang telah didoakan ke warga yang telah berkumpul di area keraton.
 
*) Reporter: Miftah Nur Faizin/Syihabuddin

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya