Pend & Budaya

Peringati Dies Natalis ke-61, ISI Surakarta Gelar Sidang Senat Terbuka

Pend & Budaya

15 Juli 2025 14:34 WIB

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar sidang senat terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-61 pada Selasa (05/07/2025) pukul 09.00 WIB, bertempat di Pendopo GPH Joyokusumo ISI Surakarta. (Foto: Dok. solotrust.com/Eka Ririn Marantika)

SOLO, solotrust.com – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar sidang senat terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-61 pada Selasa (05/07/2025) pukul 09.00 WIB, bertempat di Pendopo GPH Joyokusumo ISI Surakarta. Acara ini bertema The Harmony of Tradition and Innovation, Building Independence Towards the Future, mengandung harapan ISI Surakarta menjadi penanda arah dan semangat transformasi Surakarta ke depan di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital.

Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna, melaporkan ISI Surakarta telah meluluskan sebanyak 9000 alumni, terhitung sejak masih bernama Akademi Seni Karawitan Surakarta.



“Jumlah lulusan asisten ahli seniman karawitan sarjana seni, sarjana terapan seni, magister, doktor, terhitung sejak masih bernama Akademi Seni Karawitan Surakarta, Sekolah Tinggi Seni Indonesia, dan Institut Seni Indonesia Surakarta yang berusia 61 sekarang ini telah sebanyak hampir 9000 orang,” lapor I Nyoman Sukerna pada jajaran Senat ISI Surakarta.

Ia juga menyampaikan terdapat transformasi baru, ISI Surakarta berubah status dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Hal ini dilakukan agar ISI Surakarta mampu mengelola tata keuangan dan manajemen secara otonom.


“Capaian monumental yang dicapai ISI Surakarta adalah status sebagai Badan Layanan Umum (BLU), perubahan status ISI Surakarta dari Satuan Kerja (Satker) menjadi BLU. Status ini ingin mengelola tata keuangan dan manajemen yang otonom menuju kemandirian ISI Surakarta,” lanjut I Nyoman Sukerna.

Acara ini juga menampilkan orasi ilmiah oleh koreografer Eko Supriyatno. Ia menerangkan eksistensi budaya masyarakat Belu tentang tarian bernama Lakurai.

Tari tersebut diteliti selama dua tahun dan melibatkan 6000 perempuan Belu. Selanjutnya diadaptasi menjadi gerakan kolektif bernama Tari Ibu-ibu Belu: Bodies of Borders, berkisah tentang penderitaan perempuan selama perang perebutan wilayah antara Indonesia dan Timor Leste.

“Pada awal 2017 saya diperkenalkan kepada Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur oleh Bupati Willybrodus Lay. Perjumpaan ini membawa saya kembali kepada pengalaman kolosal ketika saya menyaksikan lebih dari 6000 penari, penari Likurai, dan itu dari berbagai tingkat usia. Peristiwa tersebut mendorong saya bertekad bahwa Tari Likurai akan saya bawa ke panggung internasional,” terang Eko Supriyanto.

*) Reporter: Eka Ririn Marantika/Salma Arezha/Siti Latifah

(and_)

Berita Terkait

Festival Pasca Penciptaan Hadirkan Berbagai Karya Seni Memanjakan Mata

SIPA 2025: Satukan Budaya Dunia Melalui Seni Pertunjukan di Solo

Prof Dr I Nyoman Sukerna Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Kajian Budaya Bali ISI Surakarta

Rekor Baru, ISI Surakarta Cetak 140 Lulusan Cumlaude dalam Wisuda Periode I 2025

ISI Solo Kukuhkan 2 Guru Besar, Berharap Seni Dapat Selalu Relevan Sesuai Zaman

ISI Surakarta Kukuhkan Sugeng Nugroho sebagai Guru Besar Ilmu Teori Pedalangan

Pameran Seni Rupa SINERGI #3: Merayakan Kearifan Lokal Lintas Generasi Alumni ISI Surakarta

Festival Pasca Penciptaan Hadirkan Berbagai Karya Seni Memanjakan Mata

SIPA 2025: Satukan Budaya Dunia Melalui Seni Pertunjukan di Solo

Festival Pasca Penciptaan #2 2025: Dari Arsip Tubuh Nusantara Menuju Ruang Pengetahuan Global

Sinergi Sekolah Budhi Laksana dan Darmasiswa ISI Surakarta Pentaskan Seni Budaya Jawa

Prof Dr I Nyoman Sukerna Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Kajian Budaya Bali ISI Surakarta

Dies Natalis ke-27, UNSA Gelar Seminar Nasional hingga Kegiatan Kompetitif Libatkan Pelajar

Kodim 0735 dan Pemkot Solo Hadirkan Respata, Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat

1756 Wisudawan Poltekkes Kemenkes Surakarta Siap Berikan Pelayanan Kesehatan Terbaik bagi Masyarakat

Festival Layang-layang Hias di Boyolali Jadi Ajang Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal

Sederet Prestasi 45 Tahun Pengabdian UTP Surakarta di Momen Sukacita Wisuda Mahasiswa

40 Pelukis Reunian Gelar Pameran Bertajuk Ekspresi Pelukis Solo

Sah! 93 Wisudawan AK-Tekstil Solo Siap Jawab Tantangan Industri 4.0

UNS Rayakan Dies Natalis ke-49 Bersama Masyarakat Solo di CFD Slamet Riyadi

Puluhan Motor Modifikasi Adu Kebolehan di Dies Natalis SMK Muhammadiyah 04 Boyolali

UNSA Cetak Wisudawan Berpendidikan, Berjiwa Kewirausahaan dan Profesional

Ziarah Makam Para Pendiri, Pak Nyo: Mari Teladani Semangat dan Dedikasinya untuk ISI Surakarta

Dies Natalis ke-25 dan Wisuda, UNSA kian Agresif Kembangkan Kampus

SIPA 2025: Satukan Budaya Dunia Melalui Seni Pertunjukan di Solo

ISI Solo Kukuhkan 2 Guru Besar, Berharap Seni Dapat Selalu Relevan Sesuai Zaman

ISI Surakarta Kukuhkan Sugeng Nugroho sebagai Guru Besar Ilmu Teori Pedalangan

Ziarah Makam Para Pendiri, Pak Nyo: Mari Teladani Semangat dan Dedikasinya untuk ISI Surakarta

Sosialisasikan SNPMB dan Prodi Baru, ISI Solo Undang 100 Guru SMA/MA/SMK Soloraya

Peduli Langkanya Pemain Rebab, ISI Surakarta Gelar Workshop di Buleleng Bali

Berita Lainnya