Serba serbi

Kompetisi Basket Honda DBL Digelar di Solo, Hadirkan 36 Tim dari Berbagai Daerah

Olahraga

19 September 2025 11:01 WIB

Kompetisi bola basket antar-SMA/SMK terbesar di Indonesia, Honda DBL with Kopi Good Day Central Java Series (South Region) resmi digelar di GOR Sritex Arena, Solo, mulai 16 hingga 27 September 2025. (Foto: Dok. solotrust.com/Masheda Raihan Pramudya)

SOLO, solotrust.com – Kompetisi bola basket antar-SMA/SMK terbesar di Indonesia, Honda DBL with Kopi Good Day Central Java Series (South Region) resmi digelar di GOR Sritex Arena, Solo, mulai 16 hingga 27 September 2025. Ajang bergengsi ini menghadirkan total 36 tim, terdiri atas 24 tim putra dan 12 tim putri.

Menurut Project Officer DBL Solo, Darma, tak ada seleksi khusus dalam ajang ini. Setiap sekolah dapat mendaftar, meski ada beberapa tim prioritas sudah rutin berpartisipasi dan berkontribusi di dunia basket, termasuk ke ajang IBL. Mayoritas peserta berasal dari Solo Raya, namun ada pula sekolah dari luar daerah, seperti Purbalingga dan Kebumen.



“Tujuan utama DBL tentu untuk menjaring generasi muda di bidang basket. DBL ini liganya berjenjang dan rutin tiap tahun, harapannya bisa melahirkan bibit-bibit pemain potensial di seluruh kota Indonesia,” ungkap Darma, Kamis (18/09/2025).

Selain pertandingan basket 5 lawan 5, ajang ini juga menghadirkan kompetisi basket 3x3, DBL Dance Competition yang mewajibkan setiap tim basket didampingi tim dance, serta program scouting Kopi Good Day DBL First Team.

Nantinya dari kompetisi ini akan dipilih sepuluh pemain terbaik (lima First Team dan lima Second Team) serta pelatih terbaik. Uniknya, sistem DBL tidak mencari juara nasional, melainkan pemain terbaik dari masing-masing kota, sehingga pemain dari tim nonjuara pun berpeluang masuk ke camp.

Antusiasme penonton pun begitu terasa. Ariel Azka, mahasiswa asal Jakarta yang kini kuliah di Solo, mengaku datang untuk merasakan atmosfer DBL.

“Seru banget, atmosfernya tinggi, suporternya kompak, pertandingannya juga menarik dan nggak membosankan. Saya pasti akan nonton lagi, terutama di partai final yang pasti lebih pecah,” ucapnya.

DBL Solo sendiri sudah lebih dari sepuluh tahun menjadi salah satu event paling ditunggu pelajar pecinta basket di Solo. Harapannya, dengan penyelenggaraan rutin, ajang ini tak hanya melahirkan atlet basket berkualitas, namun juga memeratakan perkembangan basket di berbagai daerah serta mendorong sekolah-sekolah lain untuk bisa bersaing. Selain itu, DBL juga menjadi ruang ekspresi bagi tim dance dan suporter, sehingga atmosfer kompetisi semakin hidup.

*) Reporter: Masheda Raihan Pramudya

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya