KARANGANYAR, solotrust.com- Bencana tanah longsor terjadi di Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Longsor tersebut mengakibatkan tiga warga meninggal dunia terkena material longsor dan belasan warga lainnya mengalami luka.
Kentongan warga di Desa Gempolan terus berbunyi sebagai penanda bahaya tanah longsor di desa setempat. Sejumlah warga pun terus berteriak meminta tolong mendapati kerabatnya terkena bencana longsor. Tanah longsor terjadi kamis siang mengakibatkan belasan orang luka dan tiga orang meninggal dunia terkena material longsor. Tim rescue gabungan dari satgas BPBD Karanganyar dan relawan langsung menuju lokasi untuk mengecek longsor dan mengevakuasi korban.
Namun proses evakuasi di lapangan sempat ricuh, beberapa kerabat korban pun berebut meminta pertolongan dari petugas rescue untuk mengevakuasi keluarganya. Beberpa harus diamankan petugas dari TNI-Polri agar proses evakuasi berjalan lancer. Dengan kesigapan dari berbagai relawan dan satgas dari BPBD Karanganyar, proses evakuasi para korban pun dapat terselesaikan.
Kejadian tersebut bukanlah merupakan kejadian sebenarnya, peristiwa tersebut merupakan bagian dari simulasi bencana tanah longsor yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangnayar, Kamis (26/4/2018), dalam menyambut hari kesiapsiagaan bencana.
Desa Gempolan menjadi pilihan karena daerah tersebut rawan longsor, sehingga simulasi bencana diharapkan memberikan gambaran dan pengetahuan bagi masyarakat setempat ketika bencana longsor terjadi.
“tahun 2014 daerah sini pernah terjadi tanah ambles itu di Dusun Sido Mulyo dimana ada 14 KK yang harus direlokasi dan Desa Kesongo ini ada 3 KK 9 jiwa dimana tanah di sekitarnya ini mengalami retakan-retakan.” Jelas Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar Bambang Djatmiko.
Selain untuk memberikan pengetahuan bagi warga setempat, simulasi ini juga untuk mengasah ketrampilan para Satgas BPBD Karanganyar saat terjadi bencana tanah longsor hingga pasca bencana. Diharapkan dengan simulasi ini para Satgas BPBD dapat cepat dalam menangani korban dan menguasai kondisi lapangan dan mengatasi permasalah yang muncul ketika terjadi bencana. (joe)
(wd)