Hard News

May Day, Pedagang Sunday Market Manahan Peringati dengan Kerja Bakti

Jateng & DIY

1 Mei 2018 21:30 WIB

Puluhan pedagang Sunday Market Manahan kerja bakti dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Selasa (1/5/2018). (solotrust-vin)

SOLO, solotrust.com - Pedagang Sunday Market Manahan tampaknya punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei.  Sedikitnya 50 pedagang melakukan kerja bakti membersihkan sampah di kompleks halaman Stadion Manahan, Selasa (1/5/2018).

Sejak pagi, puluhan pedagang itu telah berkumpul dan membawa peralatan lengkap. Tepat pukul 10.00 WIB, para pedagang bergegas membersihkan sampah organik di sekitar velodrom Stadion Manahan. Tak hanya itu, rerumputan yang yang sudah tinggi pun dipangkas.



Meski peluh bercucuran, para pedagang tampak asyik membersihkan lokasi yang digunakan untuk berjualan setiap Minggunya itu. Suasana guyub rukun pun dirasakan antarsesama pedagang saat mengikuti kerja bakti siang itu.

Baca juga : Wali Kota Surakarta: Saatnya Buruh Menyampaikan Aspirasi dengan Inovasi

"Kegiatan ini untuk memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei. Di sini kita ikut berpartisipasi dengan cara yang positif. Kita ikut merawat kebersihan lingkungan di Stadion Manahan," kata Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM) Sunday Market, Joko Santoso saat ditemui solotrust.com disela kegiatan.

Pria yang akrab disapa Yuli ini mengatakan, pedagang sangat antusias dalam mengikuti kerja bakti dalam rangka Hari Buruh Internasional itu. Dirinya berharap para buruh bisa hidup lebih sejahtera.

"Di sini kan selain pedagang ada buruh juga, jadi kita ingin semua buruh bisa sejahtera. Kalau buruh sejahtera, otomatis dampak bagi pedagang secara daya beli juga meningkat dan pedagang juga ikut senang," terang dia.


Sebelum kerja bakti, kata Joko, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan dinas terkait agar turut dilibatkan dalam menjaga kebersihan dan ketertiban para PKL di kawasan Stadion Manahan. Kegiatan yang baru pertama kali digelar itu sudah terjadwal dalam program SPMPM tiap bulannya. Ke depan, dirinya berharap banyak pedagang yang mau ambil bagian dalam menjaga kebersihan di kawasan Manahan.

"Rencana setiap sebulan sekali ada kerja bakti. Kalau setiap pedagang sudah diwajibkan untuk membersihkan lapaknya setelah berjualan. Kita juga ingin membantu dinas agar tidak kesulitan membersihkan sampah," urainya.

Sementara pedagang lain, Ujang (53) mengapresiasi program kerja bakti yang mulai diberlakukan itu. Menurutnya, kebersihan kawasan Manahan juga menjadi tanggung jawab pedagang.

"Kalau bisa 1 bulan 2 kali. Karena ini untuk menjaga kebersihan Manahan dan untuk kerukunan pedagang juga," tandas pedagang jam tangan itu. (vin)

(way)