Pend & Budaya

Pameran Metafora 4 Sajikan Paduan Apik Kriya Lampau dan Modern

Budaya

4 Mei 2018 21:35 WIB

Fashion Show mewarnai acara pembukaan Metafora 4 yang digelar di Museum Keris Nusantara Surakarta, Kamis (3/5/2018). (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Dari pandangan mata, kemudian saling mengenal hingga mampu menjiwai dalam seni kriya. Pesan itu lah yang ingin disampaikan Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Fakultas Seni Rupa dan Desain Jurusan Kriya kepada masyarakat umum.

Mahasiswa gabungan Prodi Kriya Seni, Prodi Batik dan Prodi Keris & Senjata Tradisional tersebut menyampaikan pesannya melalui karya seni hasil olahan tangan mereka dalam acara rutin tahunan bertajuk Metafora. Metafora yang ke-4 kalinya ini digelar di Museum Keris Nusantara Surakarta, selama tiga hari yaitu Kamis - Sabtu, (3-5/5/2018).



Ketua panitia, Sidiq Abdullah mengatakan kegiatan pameran kali ini bertema “WERUH, WANUH, WENGKUH ING KRIA." Dari kosa kata Bahasa Jawa yang berarti melihat, mengakrabi, menjiwai dalam berkriya.

"Dengan tema ini kami mencoba untuk mentransformasikan sebuah karya melalui pengalaman empiris dan estetis yang telah kami Iihat, rasakan dan ilhami dari karya kriya masa lampau," paparnya kepada solotrust.com, Kamis, (3/5/2018).

Untuk itu, pihaknya tidak membatasi hanya dalam karya seni kriya tradisi yang bernilai estetis dan telah menjiwai seni tradisi warisan budaya. Misalnya karya seni kriya batik, keris, dan ornamen masa lampau. Pihaknya mencoba menggabungkan kriya modern saat ini menjadi sebuah karya yang estetis.

Dalam pameran itu, ditampilkan berbagai macam karya seni kriya misalnya batik, keris, kayu, logam, keramik, hingga ornamen bahkan wayang. Sesuai tiga aspek unsur penting dalam berkarya di ranah seni kriya yaitu melihat untuk mencari sumber ide, mengakrabi alat dan bahan untuk mencapai karya seni kriya, serta menjiwai setiap proses pembuatan untuk mencapai karya seni kriya yang estetis.

Pengaplikasian tema meliputi dari dekorasi instalasi, tempat, acara, hingga karya. Total karya yang dipamerkan sekitar 60 karya kriya meliputi batik, keris, dan kriya seni.

Pameran inierbuka untuk umum, tidak dipungut biaya bagi masyarakat yang ingin masuk. Dari jam 09.00 sampai 21.00 WIB.

Pembukaan telah dilangsungkan pada Kamis (3/5/2018). Acara dimeriahkan oleh Omsmea Dance, musik perkusi, fashion show dari ISI Surakarta, fashion show dari ASDI & Thea Designer, UKM Melayu, dan penampilan dari Tempat Pelarian. (rum)

(way)