Serba serbi

Karya Arsitektur Indonesia Jadi Salah Satu yang Terbaik dalam VAB 2018

Teknologi

30 Mei 2018 19:04 WIB

Paviliun Indonesia yang bertajuk “Sunyata: The Poetics of Emptiness” mendapat apresiasi dari media arsitektur internasional (Dok Instagram Kepala Bekraf, Triawan Munaf @triawanmunaf)

VENICE, Solotrust.com – Karya arsitektur Indonesia kembali ditampilkan dalam ajang internasional. Dalam Venice Architecture Biennale (VAB) 2018 yang baru-baru ini digelar, paviliun Indonesia yang bertajuk 'Sunyata: The Poetics of Emptiness' berhasil mendapat apresiasi dari media arsitektur internasional.

“Pavilion Indonesia di Venice Architecture Biennale 2018 masuk 10 Top Pavilion negara terbaik versi metropolismag.com,” tulis Kepala Bekraf, Triawan Munaf dalam unggahan Instagramnya, Senin (28/5/2018).



Metropolismag.com, salah satu majalah arsitektur dan desain terkenal dunia yang berbasis di New York menetapkan Paviliun Indonesia sebagai salah satu Paviliun terbaik di VAB 2018. Selain Indonesia, ada sembilan negara lainnya yang masuk ke dalam 10 besar yaitu Irlandia, Prancis, Brazil, Jepang, Bahrain, Belanda, Skotlandia, Argentina, dan Yunani.

Menurut metropolismag.com seperti yang dikemukakan via lamannya, Paviliun Indonesia dinilai mempesona dalam kesederhanaannya. Mereka menilai potongan kertas menggantung dari bingkai membentuk lengkungan panjang di Paviliun Indonesia ini memecah arsitektur menjadi dasar-dasarnya, mengatur ruang dan orang-orang di sekitarnya.

Menanggapi hal tersebut, Triawan Munaf mengaku bangga, “Semoga potensi, kemampuan, bakat, dan kreativitas para arsitek Indonesia bisa lebih dikenal lagi dan berdiri sejajar dengan koleganya dari berbagai negara lainnya,” ujarnya seperti dikutip dari laman Bekraf.

Karya yang berbahan dasar kertas tersebut dibuat oleh para kurator Paviliun Indonesia yang terdiri dari Ary Indrajanto, David Hutama Setiadi, Adwitya Dimas Satria, Ardy Hartono Kurnaiwan, Jonathan Aditya Gahari, dan Johanes Aditya Gahari. Karya yang mereka tampilkan merupakan terjemahan dari tema utama VAB 2018 yakni “Free Space”.

Tak hanya itu, salah satu arsitek Indonesia juga mendapat “special mention” dan diundang secara khusus oleh pihak La Biennale untuk melakukan pameran secara individu selama VAB 2018 berlangsung.

'Special Mention' tersebut diterima oleh Isandra Matin Ahmad atau lebih dikenal dengan nama Andra Matin atau Aang. Andra Matin sendiri mengaku tidak menyangka akan menerima penghargaan atas karyanya yang berjudul 'Elevation'.
“Saya tidak menyangka mendapat penghargaan ini, diundang saja sudah senang sekali dan diberi kesempatan hadir disini,” katanya.

Ide “Elevation” berasal dari rumah tinggal beberapa suku di Indonesia. Melalui karyanya, Andra mengenalkan bangunan rumah suku Dani, Jawa, Bali, Waerebo, Nias, Toraja dan Koroway agar pengunjung bisa merasakan bagaimana living architecture Indonesia. (Lin)

(way)