SOLO, solotrust.com -Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Surakarta berupaya memasukkan kalender budaya Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta.
Kepala Bidang Kesenian, Sejarah, dan Sastra Disbud Kota Surakarta, Mareta Dinar berharap kegiatan-kegiatan Keraton Solo diakomodir dan masuk ke dalam APBD.
"Salah satu tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) kita sebagai Dinas Kebudayaan adalah melestarikan budaya seperti Keraton Solo," ujar Kepala Bidang Kesenian, Sejarah, dan Sastra Disbud Kota Surakarta, Mareta Dinar kepada wartawan Sabtu (16/6/2018).
Sementara kegiatan Keraton Solo yang harus dilestarikan, dijelaskan Mareta, adalah event - event grebeg, antara lain Grebeg Syawal yang menandai Idul Fitri , Grebeg Maulid menandai lahirnya Nabi Muhammad SAW, dan Grebeg Besar menandai Idul Adha.
Di samping itu, pihaknya mengaku akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata Kota Surakarta untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kota Solo berbalut kebudayaan, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan di Kota Solo, khususnya saat event-event budaya yang diselenggarakan Keraton Solo.
"Kita bersinergi dengan Dinas pariwisata, soalnya kemasan-kemasan wisata untuk pemasaran itu bidangnya dinas pariwisata, sementara kami ada di substansi budayanya, jadi bagaimana menarik masyarakat luas untuk datang ke kota solo, itu yang akan kita garap bersama dinas pariwisata," jelas Mareta.
Menurutnya, selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sudah memberikan dukungan atas keberlangsungan event budaya Keraton sebagai visi dan misi Kota Solo sebagai kota budaya.
"Meski begitu, saat ini dukungan belum berupa dana untuk pelaksanaan event," tuturnya.
Sementara itu, Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo, mengungkapkan, sinergitas Keraton Solo, Pemkot, dan masyarakat memang perlu dikuatkan untuk menunjang sektor budaya dan pariwisata Kota Solo agar tetap lestari.
"Budaya itu turun-temurun, oleh karena itu budaya Keraton Solo harus dilestarikan, itu menjadi tugas Keraton Solo, untuk pengembangan tentunya diperlukan kerjasama dengan dinas pariwisata dan Dinas Kebudayaan dengan mengemas budaya dan pariwisata supaya semakin ramai dan lestari, bagaimanapun juga budaya dan pariwisata itu tidak dapat dipisahkan," ujarnya.
Di samping itu, Mareta menambahkan pentingnya wisatawan untuk terlibat atau diikut sertakan dalam gelaran event-event budaya tradisi Keraton Solo.
"Kita harus menggali wisatawan maunya seperti apa, seperti menggunakan Samir (atribut Keraton Solo), jadi tidak hanya melihat tapi ikut serta di dalamnya," terangnya. (adr)
(wd)