Pend & Budaya

TNI AU Akan Punya Sekolah Menegah Atas Unggulan di Boyolali

Pend & Budaya

28 Juni 2018 17:28 WIB

Danlanud Adi Soemarmo Kolonel Pnb Indan Gilang (paling kanan) saat menjadi narasumber dalam talkshow prajurit di TATV.

SOLO, solotrust.com- Dunia pendidikan di tanah air akan segera diramaikan dengan hadirnya SMA Pradita Dirgantara yang berada di kawasan Bandar Udara Adi Soemarmo, Jalan Cendrawasih, Boyolali,

SMA Pradita Dirgantara lembaga pendidikan milik TNI Angkatan Udara (AU), namun status pengelolaan akan berada di bawah Yasarini, yang merupakan organisasi istri angkatan udara yang bergerak di bidang pendidikan.



Komandan Lanud (Danlanud) Adi Soemarmo Kolonel Pnb Indan Gilang dalam program Talkshow Prajurit di TATV mengatakan, SMA Pradita Dirgantara merupakan sebuah komitmen dari TNI AU dalam membantu pemerintah dalam bidang pendidikan.

“Berawal dari komitmen Angkatan Udara dalam membantu pemerintah di bidang pendidikan. Ini adalah bagian dari tugas TNI dalam operasi selain perang, salah satunya dengan pendirian sekolah ini.” Tutur Kolonel Pnb Indan.

Danlanud menambahkan, SMA Pradita Dirgantara akan dilaunching pada 11 Juli 2018. “Kita ada rencana sekolah SMA Pradita Dirgantara akan beroperasi tahun ini, 11 Juli 2018.” Ungkapnya.

Ketua Yasarini Pengurus Cabang Lanud Adi Soemarmo dr Laely Yuniasari mengatakan, SMA Pradita Dirgantara ini muncul dari istri pimpinan TNI Angkatan Udara, yang ingin memiliki lembaga pendidikan menengah yang bereputasi di tingkat internasional, dengan tetap menjunjung tinggi budaya nasional untuk menghasilkan kader pemimpin bangsa yang beriman, cerdas, kreatif, mandiri dan berwawasan kedirgantaraan.

“Visi misi yayasan untuk membentuk sebuah sekolah unggulan. Ini muncul ide dari istri pimpinan kami.” Jelas  dr Laely.

Sementara itu Kepala SMA Pradita Dirgantara Prof. Dr Siswandari mengatakan Sekolah ini sendiri dibentuk untuk menjadi sebuah sekolah unggulan dan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. Syarat untuk bisa masuk ke SMA Pradita Dirgantara harus mencapai sebuah level tertentu, diantaranya nilai Matematika, IPA dan Bahasa Inggris harus 90.

“ini menjadi upaya kami untuk menjadi lembaga sekolah menengah yang bereputasi internasional yang menjunjung nilai-nilai luhur nasional serta mewujudkan siswa yang berwawasan kedirgantaraan.” Ujar Siswandari.

Siswandari menambahkan, meskipun sekolah ini milik TNI AU, namun di dalamnya tidak menerapkan pendidikan militer ataupun setelah lulus harus masuk ke TNI AU.

“Kami berusaha untuk member warna khusus pada sekolah ini, bukan berarti mereka lulur harus ke TNI AU, tidak. Bagaimana kami menyiapkan sumber manusia yang unggul ini agar mereka kompetitif nantinya.” Ungkapnya.

(wd)