Hard News

Selamat! STP Bali Juarai Lomba Video Essay FITE 2018

Hard News

29 Juni 2018 13:02 WIB

STP Bali (Dok. Facebook STP Bali).

NUSA DUA, solotrust.com –Dalam ajang perlombaan video essay  Forum for Internasional Tourism and the Environment (FITE) 2018, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali berhasil memperoleh juara pertama. Kesuksesan tersebut didapat setelah mengalahkan 100 mahasiswa lain asal Indonesia dan Prancis. FITE 2018 sendiri dilaksanakan di STP Nusa Dua Bali beberapa waktu lalu.

Ketua STP Bali Byomantara mengatakan, di tahun ketiga FITE, para peserta dituntut untuk mengaitkan bidang pariwisata berkelanjutan dengan warisan budaya. Hal tersebut dilandasi penetapan tahun 2018 sebagai tahun warisan budaya pertama oleh Uni Eropa.



“Kompetisi video essay kali ini mengangkat tema Pariwisata dan Warisan Budaya ini. 10 Orang finalis berasal dari STP/Poltekpar/Akpar di Indonesia. Mereka telah berkompetisi di Bali pada tanggal 20 hingga 22 Juni 2018,” kata Byomantara sebagaimana dilansir dari laman berita Kementerian Pariwisata, Jumat (29/6/2018). 

Kompetisi sendiri berlangsung sengit. 10 Finalis mendapatkan 1 hari sesi pembekalan, khususnya untuk mempersiapkan presentasi dan retorika di sesi final. Masing-masing finalis dibantu oleh belasan peneliti muda yang berasal dari International Institute of Tourism dan George Washington University, yang juga mitra STP Nusa Dua Bali dan mitra untuk program FITE.

“Mereka memberikan masukan dan arahan kepada para finalis dalam mempersiapkan presentasi oral, visualisasi, serta menjadikan presentasi final sebagai pengalaman edukatif yang tidak akan terlupakan,” ujarnya.

Akhirnya, terpilihlah 3 pemenang FITE 2018. Yaitu Merrie Agustine (STP Bali), Dina (STP NHI Bandung), dan Andi Medy Mega Makmur (Poltekpar Makasar). Para pemenang mendapatkan hadiah dari IFI-Kedutaan Besar Prancis berupa pelatihan pariwisata musim panas selama 1 minggu di Universitas Angers.

“Masing-masing dari mereka telah berhasil memaparkan tentang contoh-contoh warisan budaya Indonesia. Seperti babi guling sebagai kuliner atau makanan tradisional khas Bali (oleh Merrie), potensi sisa-sisa pertambangan yang dapat dijadikan objek wisata baru (oleh Dina), dan kapal tradisional Phinisi (oleh Andi Medy),” tambahnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi gelaran kompetisi FITE 2018 ini. Menurutnya, lomba ini merupakan bentuk sinergi dari program kemitraan antara Institut Français, Kedutaan Besar Perancis ke Indonesia dan Kementerian Pariwisata Indonesia dengan dukungan dari The George Washington University. Dijelaskan Menpar, di zaman global ini, budaya wirausaha bagi mahasiswa dan dosen PTP harus lebih ditingkatkan.

“Selamat kepada seluruh pemenang lomba. Semoga kegiatan lomba FITE kali ini dapat meningkatkan kamampuan mahasiswa pariwisata Indonesia dalam berwirausaha ke depannya. Jayalah pariwisata di Indonesia!,” kata Menpar. (Lin)

(wd)