SOLO, solotrust.com – K-POP kini tidak hanya sekadar musik, namun ia adalah sarana bagi Korea Selatan untuk berdiplomasi dengan negara lain. BBC Radio 1 bahkan pernah mengatakan bahwa K-POP adalah 'senjata rahasia Korea'.
K-POP memang telah mencatatkan prestasi besar dalam dunia musik, terbukti dengan lagu-lagunya yang berhasil tembus bahkan memuncaki chart Billboard di Amerika Serikat.
Sebut saja BTS yang mana album terbaru mereka ‘Love Yourself: Tear’ berhasil memuncaki chart Billbaord 200, hingga sang Presiden Korsel Moon Jae In secara khusus menulis surat berisi ucapan terima kasih kepada mereka dan para penggemarnya, ARMY.
“Musik populer Korea telah membuat sebuah lompatan ke depan di panggung dunia karena BTS. Terima kasih telah berbagi emosi yang begitu dalam dan besar kepada orang-orang di negara kita dan juga semua orang di seluruh dunia melalui karya kalian,” demikian sedikit petikan dari surat tersebut.
“BTS memberikan ketulusan mereka pada nyanyian dan tarian mereka. Mereka memiliki kemampuan untuk mengubah kesedihan menjadi harapan dan perbedaan menjadi persamaan. Tiap-tiap dari mereka menempatkan siapa diri mereka dan bagaimana mereka hidup ke dalam musik mereka, dan mereka melewati batas lokasi dan bahasa, budaya, dan juga institusi,” tambah Presiden Moon.
Ya, musik sebagai sebuah sarana untuk melakukan soft diplomacy memang efektif dalam menjangkau publik global, apalagi dalam era teknologi seperti sekarang ini. Musik melewati batas negara, bahasa, budaya, dan institusi formal dan langsung menjamah hati tiap-tiap penggemarnya di mana pun.
Kendati demikian, peran K-POP dalam diplomasi untuk lingkungan formal kenegaraan tidak bisa diangggap sepele juga. Ada banyak momen di mana K-POP menjadi sarana berdiplomasi untuk memperlancar hubungan antarnegara. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Momen yang pertama adalah ketika Presiden Moon Jae In memberikan album EXO bertanda tangan kepada Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo sebagai hadiah pernikahan.
Tak hanya itu, Presiden Moon juga memberikan sebuah pesan video dari salah satu anggota boy group SHINee yakni Minho. Kahiyang Ayu sendiri diketahui adalah penggemar K-POP. Dia terlihat beberapa kali menghadiri konser-konser penyanyi K-Pop idolanya seperti EXO dan SHINee.
Momen yang lain adalah ketika EXO dan aktris Song Hye Kyo mendampingi Presiden Moon melakukan kunjungan pertama kenegaraannya di Cina. EXO dan Song Hye Kyo adalah dua artis yang begitu populer di Cina.
Saat itu, Presiden Moon mengatakan dalam upacara pembukaan Korea-China Economic and Trade Partnership bahwa dia ingin menjadikan Korea Selatan dan Cina sebagai teman sejati melalui penyebaran dan pertukaran budaya.
Seperti diketahui bahwa Cina pernah mengembargo produk budaya dari Korsel selama 11 bulan akibat pemasangan sistem pertahanan rudal antibalistik dari Amerika sebagai sistem pertahanannya.
Momen lain adalah Ivanka Trump yang bertemu dengan EXO di upacara penutupan Olimpiade PyeongChang 2018. Saat itu, putri pertama presiden Donald Trump tersebut mengatakan kepada Presiden Moon bahwa anak-anaknya setiap hari menarikan tarian K-POP.
“Anak-anakku adalah fans berat kalian, aku tidak dapat percaya bisa bertemu dengan kalian,” kata Ivanka setelah acara penutupan tersebut kepada EXO. EXO pun memberikan hadiah untuk ketiga anak Ivanka serta undangan untuk menyaksikan konser mereka di Amerika Serikat.
Momen yang terbaru adalah Red Velvet, SeoHyun Girls’ Generation dan sejumlah artis lain yang tampil di Korea Utara pada Bulan Maret lalu. Dalam penampilan tersebut, Red Velvet membawakan dua hits yakni ‘Red Flavor’ dan ‘Bad Boy’.
Pada Mei, Red Velvet dan rombongan pun diundang untuk makan siang bersama Presiden Moon karena dianggap telah memberikan peran penting untuk negara.
Dunia mencatat bahwa tak berselang lama dari konser tersebut, sebuah sejarah baru antarkedua Korea terjadi. Pada 27 April 2018, Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Korsel Moon Jae In menyepakati berakhirnya Perang Korea yang telah berlangsung hampir tujuh dekade di Semenanjung Korea.
Tentu saja masih banyak momen-momen lain yang menunjukkan bagaimana peran K-POP sebagai sebuah soft diplomacy bagi Korea Selatan. Dengan perannya ini, maka tak heran jika BBC menyebut K-POP sebagai 'senjata rahasia Korea'. (Lin)
(way)