Hard News

Workshop Konservasi Fosil Sangiran Jadi Bekal Konservator di Daerah

Jateng & DIY

21 Juli 2018 15:33 WIB

Nedik Tri Nurcahyo, pekerja pelestari cagar budaya di kantor BPCB Sumatra Barat. (solotrust-saf)

SRAGEN, solotrust.com – Workshop Konservasi Fosil 2018 yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) menjadi bekal para pekerja pelestari cagar budaya yang ada di daerah.

Satu di antara 62 peserta workshop adalah Nedik Tri Nurcahyo, seorang pekerja pelestari cagar budaya di kantor Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Sumatra Barat. Satu demi satu pemaparan materi yang diikutinya, telah menambah wawasan dirinya untuk lebih intens dalam menekuni pekerjaaannya.



Dirinya menyebut, bekal-bekal ilmu yang diperolehnya akan dibawa untuk berjaga bila sewaktu-waktu di daerahnya ada penemuan fosil baru.

Diakuinya, pengalaman yang menarik diperoleh saat berada di situs manusia purba Manyarrejo yang ada di Plupuh, Kabupaten Sragen. Dirinya mendapatkan ilmu tentang cara mengangkat dan merawat saat ditemukannya fosil baru.

“Bagi kami ini adalah suatu pengalaman baru yang barang kali ke depannya seandainya nanti di wilayah kami ternyata ditemukan fosil, kami bisa menanganinya dengan baik,” ujar Nedik kepada solotrust.com, Jumat (20/7/2018).

Menurut Nedik, di daerahnya memang sedikit sekali ditemukan fosil manusia. Namun informasi yang diperoleh dari arkeolog Dodi Wiranto, penemuan fosil gigi manusia pernah terjadi di Sumatra Barat tepatnya di Goa Lidah Ajer.

Salah satunya fosil Homo Sapiens yang dikonservasi oleh BPCB Sumbar yang berada di Batusangkar. Penemuan ini sekaligus menunjukkan adanya migrasi manusia purba dari Sangiran ke Sumatra.

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan di BPSMP Sangiran yang juga seorang arkeolog, Dodi Wiranto menyebut bahwa saat ini dengan melimpahnya fosil di seantero Nusantara, maka diperlukan banyak konservator.

“Kami memberi bekal kepada mereka, agar supaya mereka juga bisa turut mengkonservasi fosil hingga nanti terjadi pelestarian yang bagus,” harapnya.

Kegiatan Workshop Konservasi Fosil 2018 yang dibuka pada tanggal 16 Juli 2018 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid Setiyadi. Workshop akan ditutup dalam sebuah seremoni yang akan dilakukan oleh Kepala BPSMPS Muhammad Hidayat hari ini di Sunan Hotel Kota Solo.

(way)