SOLO, solotrust.com - Gerhana bulan total terlama abad ini akan berlangsung pada Sabtu (28/7/2018) dini hari mulai pukul 00.13 WIB sampai dengan 06.30 WIB. Pakar Astronomi AR. Sugeng Riyadi sebut gerhana itu dengan nama Micro Blood Moon.
"Jika gerhana bulan 31 Januari 2018 lalu disebut Super Blue Blood Moon, maka gerhana bulan 28 Juli nanti bisa disebut Micro Blood Moon," kata AR kepada solotrust.com saat ditemui di kantornya, Jumat (27/7/2018)
Saat ditanya kenapa disebut micro blood moon, AR menguraikan kata micro yang berarti kecil menurutnya pada saat itu jarak bulan jauh dari bumi, kemudian blood berarti darah berwarna merah, karena saat total warnanya kemerahan dan moon adalah bulan.
"Kalau 31 Januari lalu disebut blue karena dalam satu bulan masehi ada dua kali purnama, sedangkan di bulan Juli purnama hanya terjadi sekali ini maka tidak disebut blue, kemudian karena posisinya yang sedang jauh dari bumi maka disebut micro, kalau blood itu karena warnanya merah darah pas total, kalau disebut super karena super besar," papar AR yang juga selaku Pembina Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) Pabelan, Sukoharjo.
Meski begitu, ia menekankan bahwa sebutan itu bukanlah istilah baku astronomi ataupun ilmiahnya, itu hanya sebutan agar akrab di telinga dan menjadi pengingat bagi masyarakat akan gerhana bulan total terlama abad ini.
Sebagaimana diketahui, gerhana bulan total Sabtu (28/7/2018) dini hari akan memulai fasenya pada pukul 00.13 WIB, menuju fase gerhana sebagian pukul 01.24 WIB, fase gerhana total pukul 02.30 WIB, sementara puncak gerhana 03.22 WIB hingga gerhana total berakhir 04.13 WIB, selanjutnya gerhana sebagian berakhir 05.19 WIB dan gerhana berakhir pada pukul 06.30 WIB.
AR mengatakan, masyarakat dapat menyaksikan secara kasat mata dan dapat menangkap gambar fenomena langka itu menggunakan kamera handphone dengan pengaturan yang tepat. Ia memprediksi gerhana bulan total akan kembali terjadi 3 tahun lagi atau pada 26 Mei 2021.
Menariknya, jika menggunakan teleskop, nantinya masyarakat bisa melihat obyek lain seperti planet Mars, Yupiter dan Saturnus.
AR menambahkan, CASA, Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Kartasura, Sukoharjo, mulai jam 12 malam nanti membuka teleskop untuk masyarakat umum secara gratis di Observatorium lantai 6 Gedung PPMI Assalaam. (adr)
(wd)