SOLO, solotrust.com – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyatakan akan melarang sekira 20 ribu unit mobil BMW mengaspal di jalanan setelah serentetan kasus kebakaran menimpa kendaraan mewah itu.
Larangan berlaku bagi mobil yang belum dikirim ke pihak BMW guna dilakukan pemeriksaan keamanan. Sejauh ini tercatat hampir 30 mesin terbakar sepanjang 2018, terutama pada model BMW 520d sedan.
"Kementerian akan meminta para walikota untuk memerintahkan para pemilik kendaraan BMW mengecek keselamatan mobil mereka atau menghentikan mereka," kata Menteri Transportasi Kim Hyun-mee pada Selasa (14/08/2018), menurut Korea Times.
Sesuai undang-undang di Korea Selatan, pemerintah daerah memiliki wewenang mengeluarkan perintah seperti itu.
"Perintah akan berlaku segera setelah pemilik (BMW) menerima surat dari walikota," kata Kim.
Sementara para pejabat BMW di Korea Selatan telah meminta maaf atas kebakaran itu pekan lalu. Mereka menyatakan sumber masalah ada pada sistem resirkulasi gas buang. Pemerintah Korsel sendiri saat ini juga tengah menyelidiki penyebabnya.
Melansir BBC News, Rabu (15/08/2018), BMW memang sedang berada di bawah pengawasan. Selain di Korsel, ribuan kendaraan juga ditarik dari Inggris lantaran masalah keselamatan.
Tahun ini, perusahaan mobil Jerman telah menarik 300 ribu lebih kendaraan, menambah daftar panjang penarikan di Negeri Ratu Elizabeth setelah program Watchdog BBC menemukan kendaraan itu bermasalah saat sedang dikendarai.
Tahun lalu, BMW juga menarik 3 6ribu lebih mobil bensin karena masalah keamanan setelah kasus kecelakaan fatal. Mobil mengalami gangguan listrik, menyebabkan lampu remnya gagal dan mengakibatkan kendaraan terhenti dan menabrak pohon.
Di kawasan lainnya, BMW menarik 500 ribu mobil di AS pada 2013, serta di Australia, Kanada dan Afrika Selatan.
(and)