SOLO, solotrust.com- Dalam hitungan menit, gunungan jaler atau laki-laki diserbu warga yang sudah menunggu di kawasan Masjid Agung Surakarta, Rabu (22/8/2018) siang. Cuaca siang itu cukup terik, namun tak menyurutkan animo warga untuk ikut ambil bagian.
Bahkan, pantuan Solotrust.com, iring-iringan gunungan dalam rangka Garebeg Besar 1951 ini saat sampai di kawasan Masjid Agung, warga sudah berusaha untuk merangsek merebut isi gunungan. Namun sejumlah petugas terus mengimbau kepada warga untuk tidak merebut isi gunungan sebelum doa selesai.
Untuk gunungan yang diperebutkan di kawasan Masjid Agung, yakni gunungan Jaler. Sedangkan gunungan Estri atau perempuan di perebutkan di depan Keraton Kasunanan Surakarta.
Sebelumnya, sepasang gunungan tersebut dikirab dari kawasan Keraton menuju ke Masjid Agung. Usai didoakan, gunungan jaler diperebutkan di kawasan Masjid Agung, sedangkan gunungan Estri kembali ke kawasan Keraton.
Tafsir Anom Keraton Kasunanan Surakarta Muhammad Mukhtarom kepada wartawan di sela kegiatan mengatakan, secara prinsip Garebeng ini tidak ada perbedaan dengan Garebeg pada umumnya.
”Keraton sendiri mengadakan tiga kali Garebeg, pertama Garebeg Maulud, Garebeg Poso dan Garebeg Besar. Kalau saat ini Garebeg Besar, simbol sama, ucapan syukur manusia kepada Sang Pencipta,” terangnya disela kegiatan. (dit)
(wd)