Serba serbi

Soal Tuduhan Curang dari Malaysia, Begini Tanggapan PB IPSI

Olahraga

29 Agustus 2018 02:12 WIB

Aksi pesilat Indonesia Iqbal Candra Pratama saat menahan tendangan lawannya pesilat Vietnam Ngoc Toan Nguyen pada kelas D putra 60kg-65kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Senin (27/8/2018). Iqbal Candra Pratama pun turut menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. (TEMPO/Subekti)

JAKARTA – Kontingen Indonesia panen emas di cabang olahraga pencak silat Asian Games 2018. Pada Senin (27/8/2018), Indonesia meraih delapan emas dari 10 nomor yang dipertandingkan dalam babak final di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta. Namun protes sempat dilontarkan kontingen Malaysia dalam pertandingan tersebut.

Ketua Harian Pengurus Besar Persatuan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sekaligus manajer pencak silat Indonesia di Asian Games 2018, Edhy Prabowo, membantah berlaku curang hingga membuat Indonesia meraih delapan medali emas.



Dengan delapan emas itu, Indonesia menegaskan dominasinya di pencak silat Asian Games 2018. Pembinaan atlet silat nasional untuk Asian Games 2018 ini ada di tangan perguruan yang menginduk pada PB IPSI dengan Prabowo Subianto sebagai ketua umumnya.

Sedangkan kontingen Malaysia sempat mengajukan protes hingga merusak dinding ruang pemanasan bagi atlet.

"Banyak yang meragukan silat akan kembali dipertandingkan di gelaran olahraga selanjutnya, saya bilang tidak bisa. Ada rekam digital, kita bicara kualitas. Kami dapat emas itu karena kualitas," kata Edhy Prabowo.

Menurut dia, anggapan yang menyebut silat telah berbuat curang sebaiknya jangan ditanggapi serius. Dia bahkan optimistis cabang olahraga itu akan dipertandingkan di Olimpiade.

"Saya tidak berpikir Indonesia terlalu mendominasi silat sehingga akan dihapus. Kita main fair play, silat di Asian Games ini cuma batu loncatan agar bisa dipertandingkan di Olimpiade," katanya.

Mengenai protes dari Malaysia karena diduga dicurangi, kata dia, protes adalah hal yang biasa dalam pertandingan. “Kalau ingin protes ada aturannya,” ujarnya.

"Wasit yang ada dari beberapa negara. Tidak mungkin kami mengatur wasit. Kecuali, wasitnya dari Indonesia. Kalau saya memang mau berbuat curang, mungkin sejak menyusun jadwal pertandingan akan tentukan jadwal yang berlaku," katanya.

Sebelumnya, pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, mundur dari pertandingan melawan Komamg Putra, hanya dua detik menjelang laga babak ketiga usai, tepatnya pada menit 01:58.

Jamari mundur dari pertandingan karena menganggap wasit juri tidak adil dalam memberikan penilaian. Di belakang arena, tepatnya ruang pemanasan untuk atlet, dia sempat meluapkan emosinya dengan memukul bangunan dari tripleks hingga jebol.

Jamari emosi dan marah-marah hingga sempat ditenangkan pelatihnya. Ia meluapkan kemarahannya itu lantaran tidak menerima poin yang diberikan oleh wasit juri.

"Saya tidak marah dengan pesilatnya atau pendukungnya, tapi saya marah dengan wasit karena tidak memberikan nilai dengan adil," kata Jamari, yang menyayangkan keputusan wasit tersebut.

Dalam laga final, Indonesia keluar sebagai juara umum di cabang pencak silat Asian Games 2018 setelah menyapu bersih delapan medali emas.

Medali emas dari cabang pencak silat disumbang dari Puspa Arumsari di nomor tunggal putri, Yola Jampil dan Hendy (ganda putra), Nunu Nugraha, Asep Sani, dan Anggi Mubarok (tim putra), Aji Pamungkas, Komang Putra, Iqbal Pratama, Sarah Monita, dan Abdul Malik. #teras.id

(way)

Berita Terkait

Dramatis di Japan Open 2024, Fajar/Rian Tersingkir, Fikri/Daniel Melaju ke Semifinal

2 Putra Jateng Raih Juara Kaligrafi Internasional di Sabah Malaysia

Lindungi Transaksi Keuangan Pekerja Migran di Malaysia, Kemnaker Hadirkan Bolehpayz

India Open 2024: Kalahkan Malaysia, Ganda Putra Indonesia Masuk ke Babak 16 Besar

Malaysia Open 2024: Anthony Ginting Akui Keunggulan Lu Guang Zu

Film Siksa Neraka Dilarang Tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam

Pesilat UBY Sabet Medali Emas di Kejurnas Magelang

Aparat Represif terhadap Pagar Nusa, PB IPSI: Kita Butuh Dukungan, Bukan Kekerasan

Kevin Fabiano Resmi Dilantik jadi Ketua IPSI Solo

681 Atlet akan Berlaga di Babak Kualifikasi PON di Solo

Mulai Bergulir, 3 Pesilat Rembang Lolos Perempat Final

Perguruan Tapak Suci Juarai Pencak Silat Tingkat Kecamatan Ngemplak

Laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan Piala Asia bakal Diulang karena Wasit Curang?

Pilkades Jatimulyo Terindikasi Curang, Pelantikan Diminta Ditunda

Peraih Emas Asian Games 2018 Dilarang Ikut Porprov Jateng

Semangat Asian Games dan Asian Para Games Tertular di Kontingen Poprov Solo

Minggu Besok Atlet Asian Games 2018 Asal Jateng Dikirab di Solo, Dishub Terapkan MRLL

Prajurit Peraih Medali Asian Games Dapat Kenaikan Pangkat Percepatan

Menpora Ingin Asian Para Games Lebih Meriah dari Asian Games

Atlet Asian Games Asal Jateng Diarak Naik Jip Keliling Semarang

ISI Solo Kukuhkan 2 Guru Besar, Berharap Seni Dapat Selalu Relevan Sesuai Zaman

Bukti Komitmen Pengelolaan Lingkungan, Hattrick Pencapaian Proper Emas PLN Indonesia Power UBP Semarang

Bertabur Bintang, Saksikan Penghargaan Selebriti Paling Menginspirasi Malam Ini

Pelantikan Pengurus, Iwapi Ranting Karanganyar Diharapkan Jadi Motor Peningkatan Ekonomi Lokal

Timnas Indonesia Main Imbang Lawan Yaman di Piala Asia U20, Indra Sjafri Minta Maaf

Dinobatkan sebagai Museum Tertua di Indonesia, Radya Pustaka Simpan Koleksi Bersejarah Kota Solo

2 Pendekar UBY Sabet Emas dan Perak Semarang Open Championship 2024

Tabur Prestasi, Kontingen Jateng Raih Medali Emas dan 5 Penghargaan

Pesilat UBY Sabet Medali Emas di Kejurnas Magelang

Veddriq Leonardo Taklukkan Olimpiade, Sumbang Emas Pertama untuk Indonesia

Tim Merah Putih Raih 130 Emas di ASEAN Para Games Kamboja, Hattrick Juara Umum di Depan Mata

Wow! Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo Sabet Medali Emas Karate Internasional

Berita Lainnya