SOLO, solotrust.com - Terkait operasional Railbus Batara Kresna, pemerintah melalui PT KAI mempunyai rencana akan menambah kecepatan lajunya. Hal itu disampaikan Manajer Humas PT KAI Eko Budiyanto kepada solotrust.com, Rabu (29/8/2018).
Menurutnya, pemerintah berharap bisa menaikkan laju kecepatannya, terlebih KA Batara Kresna merupakan KA perintis yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk melayani masyarakat.
"Pemerintah terus mengkaji kapan bisa memulai menaikkan kecepatan. Namun, pemerintan ingin menyadarkan masyarakat sebab agar KA Batara Kresna bisa melaju cepat, butuh dukungan masyarakat," tuturnya.
Dukungan yang dimaksud antara lain tidak membangun bangunan di area mepet rel, tidak menaruh jemuran di ruang manfaat atau milik jalan, tidak menaruh gerobak di dekat rel, dan memperhatikan rambu-rambu di setiap perlintasan resmi dan tak resmi.
"Masyarakat harus menyadari, kereta api itu lajunya spesifik dan lajunya sudah ditentukan undang-undang sehingga bila terjadi kecelakaan tidak menyalahkan kereta api," terang Eko.
Adapun laju KA Batara Kresna selama ini antara 10-30 km per jam. Di sepanjang ruas jalan protokol yang membelah Kota Solo, Jalan Slamet Riyadi, kecepatan bahkan hanya 10-20 km/jam.
Sedangkan waktu tempuh dari Solo ke Wonogiri sekitar 2 jam dengan kecepatan tersebut. Padahal menurut Eko, waktu tempuh kereta dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Wonogiri idealnya bisa 1 jam saja.
Harga tiket KA Batara Kresna masih tetap sejak awal diluncurkan, relatif murah karena memang KA yang disubsidi pemerintah. Yaitu sebesar Rp4 ribu sekali jalan atau Rp8 ribu untuk PP (pulang-pergi).
Saat ini, KA Batara Kresna hanya melakukan dua kali perjalanan PP. Namun Eko mengungkap bahwa masih leluasa ditambah jumlah jumlah perjalanannya. (Rum)
(way)