SOLO, solotrust.com - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Ravik Karsidi mengajak wisudawan UNS dapat menjadi solusi yang dihadapi masyarakat di era globalisasi dan era revolusi industri 4.0.
"Memang tidak mudah menjadi bagian dari solusi. Karena, paling mudah itu menjadi bagian dari masalah atau bahkan membuat masalah. Mulai dari masalah ideologi, sosial, ekonomi, budaya dan ketahanan nasional," kata Ravik saat memberikan sambutan dalam pelantikan wisudawan Periode IV Tahun 2018 di Auditorium UNS, Sabtu (1/9/2018)
Ravik menjelaskan, akibat berkembang pesatnya globalisasi di dunia, masyarakat Indonesia sudah mulai banyak yang mengikuti budaya-budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum dalam ideologi. Hal ini merupakan contoh pengaruh negatif globalisasi terhadap ideologi Pancasila.
"Yang semestinya tidak perlu untuk ditiru, karena pada dasarnya nenek moyang bangsa Indonesia mewariskan nilai kerukunan dan tenggangrasa serta toleransi yang sangat baik," katanya
Oleh karena itu, kata Ravik, apabila para wisudawan alumni UNS dikatakan cerdas, maka akan mengamalkan pengalaman ketika bergaul saat di kampus UNS selama studi, dalam pergaulan di masyarakat dan lingkungannya di kemudian hari.
Sebagaimana diketahui, bahwa hanya UNS, satu-satunya kampus di Indonesia yang mempunyai kawasan pengamalan Pancasila dengan baik, dengan adanya fasilitas tempat ibadah dari semua agama yang ada dalam satu kawasan yang saling berdekatan.
"Bagaimana kampus UNS selama ini kehidupan beragama berlangsung dengan sangat baik dan penuh toleransi. Ada masjid, ada gereja, ada pura, ada vihara dan sebantar lagi ada klenteng yang semua itu untuk membentuk Benteng Pancasila sebagai jawaban untuk menghadapi Globalisasi yang saat ini ditunjukkan dengan masalah radikalisme dan intoleransi," terangnya.
Ravik berharap, wisudawan UNS menjadi bagian dari duta-duta kerukunan, penuh toleransi, anti-radikalisme yang mencerminkan kecerdasan dalam menjaga ideologi yang dikandung dalam Pancasila.
"Saya tidak berharap wisudawan menjadi bagian dari masalah dari intoleransi dan radikalisme itu. Maka alumni UNS yang cerdas adalah bagaimana mengembangkan ideologi Pancasila itu di manapun wisudawan semua akan berkiprah nantinya," pungkas Ravik. (adr)
(wd)