Solotrust.com – Sebagaimana dilansir dari Anime News Network, Rabu (12/9/2018), para pelaku industri anime di Jepang beberapa waktu lalu telah mengadakan acara bincang-bincang bertajuk ‘Anime Industry Cross-Talk’. Berlangsung di Shinjuku Loft Plus One pada 9 September lalu, tema yang diangkat adalah ‘The Present and Future of Anime’ atau ‘Masa Kini dan Masa Depan Anime’.
Dalam acara bincang tersebut, produser musik anime Akihiro Tomita berbagi pemikirannya tentang masa depan industri anime. Tomita mengatakan bahwa Netflix dan online streaming akan mengubah panjangnya lagu tema untuk pembuka dan penutup (opening & ending theme song) anime.
Dia mengatakan bahwa membuat versi 90 detik lagu tema untuk opening dan ending dalam anime telah menjadi standar di TV Jepang selama bertahun-tahun. Namun, kasus ini tidaklah sama untuk platform internasional dan online streaming. Secara khusus, Netflix memotong durasi dalam lagu penutup menjadi lebih pendek dan otomatis beralih ke episode berikutnya.
Karena hal ini, maka lagu-lagu anime pun juga harus beradaptasi. Hal ini sudah terjadi di anime ‘B: The Beginning’ dimana ia memiliki lagu tema pembuka yang ringkas tanpa adanya lirik dan kredit.
Lebih jauh, Tomita memprediksi bahwa lagu-lagu yang semula direncanakan untuk pembuka atau penutup akan digunakan sebagai sisipan.
Biasanya, tujuan dari lagu pembuka dan penutup adalah menjadi sebuah ‘ikon’ dari serial tersebut. Namun, dengan model Netflix ini, lebih masuk akal untuk memainkan lagu-lagu tersebut selama adegan-adegan utama dari anime tersebut, daripada diputar di awal dan akhir anime.
“Logika dari penyiaran TV sudah tidak lagi teraplikasikan di era streaming,” kata Tomita di akhir paparannya.
Akihiro Tomita sendiri adalah co-founder dari Hifumi, perusahaan yang memproduksi musik untuk anime. Dia pernah bekerja dengan artis seperti Maon Kurosaki dan ClariS.
Dalam forum tersebut, terdapat pakar lain yang mengungkapkan pandangannya yakni produser anime Yoshitada Fukuhara dan sutradara anime Seiji Mizushima.
Fukuhara memprediksi bahwa animasi Cina akan mengejar animasi Jepang, yang mengarah ke lebih banyak produksi bersama. Sementara Mizushima mempredikasi bahwa animasi kertas pada akhirnya akan sepenuhnya tergantikan oleh animasi digital. (Lin)
(wd)