Serba serbi

Suga: Aku Ingin Menciptakan Musik Yang Sehat Untuk Fans

Musik & Film

14 September 2018 16:30 WIB

Suga dalam salah satu scene di MV ‘IDOL’ (Dok. Big Hit Entertainment).

Solotrust.com –  Museum Grammy baru-baru ini mengadakan acara bincang-bincang mendalam dengan BTS. Dipandu oleh Scott Goldman yang merupakan Artistic Director dari Grammy Museum, BTS berbagi berbagai hal di hadapan 200 penonton di tempat yang berlokasi di The Clive Davis Theater, Los Angeles tersebut.

Sebagaimana diulas Billboard (12/9/2018), salah satu poin yang BTS bagi dalam acara tersebut adalah tentang pesan positif yang ingin mereka sampaikan melalui karya-karyanya. Dalam ulasan berjudul ‘BTS Grammy Museum Q&A: 5 Things We Learned’ tersebut, Billboard menggaris bawahi bahwa pesan positif dari BTS adalah bersih dan konsisten.



Seperti diketahui bahwa founder Big Hit Entertainment yakni produser Bang Shi Hyuk telah bekerjasama dengan BTS sejak awal karir mereka. Bang pun selalu menyemangati semua anggota BTS yakni Jin, RM, Suga, J-Hope, Jimin, V dan JungKook untuk berbicara dari hati mereka.

Dalam sebuah acara dokumenter yakni ‘Good Instinct’ pada 23 Februari lalu, Bang Shi Hyuk juga mengatakan bahwa sejak awal ia memberi kebebasan untuk BTS.

“Aku hanya berharap mereka akan menjadi grup yang dapat memberi pengaruh yang baik. Aku mengatakan pada mereka untuk membuat musik yang bisa membagikan suara dari dalam diri mereka,” kata produser Bang.

Acara tersebut juga menyertakan komentar dari kritikus budaya populer yang mendeskripsikan BTS sebagai ‘autonomous idol’ atau semacam idola yang berdiri sendiri, karena mereka memasukkan suara-suara mereka sendiri ke dalam musik-musik mereka.

Seperti diketahui bahwa setiap MV BTS muncul, ada semacam pembuka dimana ada suara air dengan logo Big Hit Entertainment ditambah tulisan berbunyi ‘Music & Artist for Healing’. Itu semacam filosofi yang dipegang juga oleh BTS dalam berkarya, yakni karya yang bisa menjadi penyembuh bagi orang lain.

“Suga berbicara tentang filosofi ‘Music & Artist for Healing’, “mantra” yang selalu mendahului semua MV BTS. Lagu-lagu mereka adalah lagu yang personal, yang ditulis dari rasa sakit dan optimisme. Lagu yang mendorong para penggemarnya untuk berlatih mencintai diri mereka sendiri dan rasa peduli mereka terhadap sesama, yang membantu mereka melewati hal-hal sulit dalam kehidupan mereka masing-masing,” ulas Billboard.

Selain itu, Suga juga mengingat kembali tentang musik yang dia dengarkan untuk tumbuh, musik yang membantunya keluar (dari rasa sakit atau hal-hal sulit). Dia pun ingin menciptakan musik yang sama, yakni pengalaman musik yang sehat untuk para penggemarnya.

BTS memang dikenal sebagai grup yang konsisten membuat lagu yang relevan dengan hal-hal nyata yang dialami banyak orang. Mereka tidak hanya bicara tentang cinta dalam artian sepasang kekasih, namun juga isu-isu sosial, kerja keras, berdamai dengan diri sendiri dan belajar untuk mencintai diri sendiri.

Misalnya dalam lagu ‘Answer: Love Myself’ yang merupakan penutup dalam album ‘Love Yourself: Answer’. Lagu ini menggambarkan seseorang yang sudah menemukan semacam jawaban dari semuanya yang telah ia lalui, yangmana mencintai diri sendiri adalah hal yang perlu dilakukan sebelum mencintai orang lain.

Dalam liriknya, Suga mengungkapkan sulitnya mencintai diri kita sendiri daripada orang lain. Dia juga mengatakan bahwa bagaimanapun peristiwa buruk yang kita alami akibat tidak mencintai diri sendiri adalah bagian dari hidup kita, sehingga akui saja, lalu kemudian maafkan diri kita sendiri (berdamai dengan diri sendiri) karena telah melakukannya. Hidup kita masih panjang dan setelah musim dingin yang dingin (kesulitan) maka musim semi (kebahagiaan) pun akan datang.

Ya, dengan musik berisi lirik-lirik yang sehat dan menguatkan, karya BTS pun mampu beresonansi dengan para pendengarnya di seluruh dunia. (Lin)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya