Solotrust.com - Suga BTS menceritakan dirinya yang sempat mendapat penolakan dari orangtuanya karena nge-rap, dalam wawancaranya dengan Majalah Rolling Stone.
"Ada cerita yangmana orangtuamu tidak suka kamu nge-rap, bahkan mereka merobek lirikmu. Bagaimana hal itu mempengaruhimu?," tanya sang pewawancara.
Suga menjawab dengan berkata, "Orang tua saya tidak mengerti rap. Mereka adalah generasi yang berbeda dari saya, dan mereka tidak pernah mendengarkan rap; itu bukan bagian dari musik yang mereka dengarkan. Jadi wajar saja mereka menentang apa yang saya lakukan."
Suga juga menyebut tentang kekhawatiran orangtuanya jika anaknya menjadi musisi. "Dan, tentu saja, menjadi musisi juga merupakan profesi yang sangat tidak stabil. Jadi saya bisa mengerti dengan sempurna mengapa orang tua saya menentang apa yang saya lakukan."
Meski demikian, Suga mengambil itu sebagai motivasi untuk membuktikan pada orangtuanya bahwa dia akan berhasil di bidang itu.
"Tapi saya pikir itu memotivasi saya atau membantu saya bekerja lebih keras, karena ada sesuatu yang sekarang harus saya buktikan. Saya harus menunjukkan kepada orang tua saya bahwa itu mungkin. Jadi itu mendorong dan memotivasi saya untuk bekerja lebih keras lagi," kata pemilik nama lahir Min Yoon Gi itu.
Dalam kesempatan itu, Suga juga dimintai komentarnya tentang rapnya yang mungkin tidak dimengerti pendengar yang tidak mengerti Bahasa Korea, karena penggunaan makna ganda dalam lirik maupun permainan kata, mengingat terjemahan tidak dapat menyampaikan semuanya. Sang pewawancara menanyakan apakah Suga frustrasi karena beberapa penggemarnya mungkin melewatkan hal-hal tertentu dalam liriknya.
Di awal, Suga mengatakan bahwa dirinya juga tidak lancar Berbahasa Inggris meski menyukai lagu hip hop dan pop AS, sehingga ia juga tidak bisa memahami lagu-lagu itu secara menyeluruh.
"Ketika saya tumbuh dewasa, tentu saja, saya mendengarkan musik hip hop dan pop Amerika, dan Bahasa Inggris saya tidak terlalu bagus. Jadi saya membaca lirik dan terjemahan liriknya. Dan jelas, apa yang mungkin dianggap oleh penutur asli bahasa Inggris sebagai baris kunci, verse kunci, bagian lucunya, saya benar-benar tidak dapat memahaminya karena kerumitan bahasanya," ungkapnya.
Suga tidak menampik adanya hambatan bahasa, namun dia tidak menyerah dengan itu dan terus belajar dengan cara yang dia anggap menyenangkan.
"Dan, saya pikir, itu adalah bagian yang tak terhindarkan dari hambatan bahasa. Dan, saya pikir, penting untuk mencoba menemukan media yang menyenangkan, dimana orang-orang dari kedua bahasa dan budaya atau bahasa lain memahaminya," jelasnya.
Suga kemudian berbagi bahwa dia mencoba untuk menulis lirik di tengah-tengah, sehingga dapat dipahami oleh orang yang berbeda bahasa dengan mereka. Untuk mengenal Bahasa Inggris dengan lebih baik, ia juga lebih banyak mempelajarinya.
"Jadi jika kami bisa membuat penutur bahasa Korea dan penutur bahasa Inggris memahami liriknya, itu akan sangat bagus. Tapi sekali lagi, itu juga yang saya alami," kata Suga. (Lin)
(wd)