Hard News

Jateng Urutan Ketiga Pengguna Narkoba Tertinggi di Indonesia

Jateng & DIY

29 September 2018 07:02 WIB

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jawa Tengah, Susanto. (solotrust-jaka)

KLATEN, solotrust.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, Susanto, mengatakan saat ini di Indonesia adalah memasuki darurat bahaya narkoba.

Sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2018 tentang  penangganan narkoba, menurutnya, sosialisasi bahaya narkoba perlu dilakukan, sehingga masyakarat akan lebih paham adanya bahaya ancaman narkoba. Salah satunya dengan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilakukan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.



“Komenkominfo bekerja sama dengan Dinas Kominfo Kabupaten Klaten, memberikan sosialisasi kepada tokoh agama, pelajar, LSM serta ormas. Bertujuan agar mereka tahu bahaya narkoba,” katanya kepada wartawan, Jumat (28/9/2018).

Untuk penyalahgunaan narkoba, kata Susanto, di Jawa Tengah (Jateng) cukup tinggi. Bahkan Jateng sebutnya menduduki urutan ketiga di Indonesia pengguna narkoba.

“Menurut kami, masyarakat penting dan harus memahami bahaya narkoba. Di Jateng pengguna narkoba sekitar 400 sampai 500 ribu dari 35 kabupaten,” ungkapnya.

Menurut dia, penguna narkoba di Jateng mayoritas laki-laki, dan yang paling banyak penggunanya 57 persen pekerja, pelajar dan mahasiswa 27 persen. Kata dia, mayoritas pengguna narkoba tersebut pekerja swasta namun ada juga yang pekerja dari pemerintahaan.

“ASN juga ada, memang tidak hanya pekerja swasta saja. Kalau sudah banyak seperti itu, langkah kita mensosialisasikan tentang P4GN . Tidak hanya melibatkan BNN, tapi seluruh masyarakat harus ikut berpartisipasi,” terang dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait ini, pemerintah saat ini harus menekan pasokan narkoba yang datang dari mancanegara.

“Kami akan menekan permintaan. Di Indonesia sendiri harganya mahal, meskipun mahal tapi penggunanya banyak. Ini yang harus kita waspadai,” tandasnya. (Jaka)

(way)

Berita Terkait

Di Indonesia, Pengguna Narkoba Tercatat 5 Juta Jiwa

Kisah Fajarwati Tidur di Bekas Kandang Sapi hingga Dapat Bantuan Renovasi

Kejari Solo Tingkatkan Kasus Korupsi Penyaluran KUR Bank Pasar Kembang ke Tahap Penyidikan, Kerugian Capai Rp4 Miliar

PEPARNAS VXII Solo 2024 Siapkan 17 Venue untuk 20 Cabang Olahraga

3 Pengurus Inti PSI Solo Dilaporkan, Diduga Selewengkan Dana Hibah Parpol

Praja Lawu Karanganyar Sodorkan Satu Nama Cawabup dalam Pendaftaran Penjaringan PDIP

Matching Fund ISI Surakarta Sukses Gelar Festival Budaya Pasar Blora 2023

Kakanwil Kemenkumham Jateng Terima Kunjungan Kepala BNNP Jateng, Bahas Sinergitas

Penyelundupan Paket Sabu 2,9 Kg dari Malaysia, Petugas Gabungan Amankan 1 Tersangka

Kompol Edison Ditunjuk Jadi Plt Kepala BNNK Surakarta

Ini Jumlah Kasus Narkotika Sepanjang 2017 yang Diungkap BNNP Jateng

BNNP Jateng Musnahkan Sabu-sabu Senilai Rp 800 Juta

Budi Waseso: Tak Mudah Ungkap Pabrik Pembuatan Pil PCC

Silaturahmi ke Ahmad Luthfi, Kakanwil Kemenag Jateng Sampaikan Perkembangan Persiapan Ibadah Haji 2025

Tingkatkan Perlindungan Hukum Perempuan dan Anak, Kemenkum Jateng dan PTA Semarang Teken Nota Kesepahaman

58 OBH Teken Kontrak Bantuan Hukum 2025, Wujudkan Akses Keadilan hingga ke Pelosok Jawa Tengah

Perusahaan Pakan Ternak asal Tiongkok Siap Bangun Pabrik di Jateng

Mayjen Deddy Suryadi Optimistis Atlet Taekwondo Jateng Capai Prestasi Membanggakan

Raih Pendaftar Desain Industri Terbanyak Triwulan I 2025, Kakanwil Kemenkum Jateng Laporkan Kinerja Pelayanan Kekayaan Intelektual Daerah kepada Menteri Hukum

Berita Lainnya