JAKARTA, solotrust.com - Korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Kota Palu mencapai 384 orang. Jumlah tersebut bertambah dari yang sebelumnya 48 orang meninggal.
Data tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (29/9/2018) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Sampai dengan hari ini update korban gempa meninggal tercatat 384 orang meninggal dunia," jelasnya.
Korban meninggal tersebar di beberapa rumah sakit dan tempat. Di antaranya di RS Wirabuana Palu 10 korban, RS Masjid Raya 50 korban, RS Bhayangkara 161 korban, RS Undata Mamboro Palu 141 korban, Desa Pantoloan Induk 20 korban, dan Kelurahan Kayumalue Pajeko sebanyak 2 korban meninggal.
Korban meninggal tersebut semuanya berasal dari Kota Palu. Sutopo menyebut, sebagian besar korban meninggal akibat gempa bumi.
Selain korban meninggal, hingga saat ini juga tercatat 540 orang mengalami luka dan 29 orang hilang. Korban luka tengah mendapat perawatan di beberapa rumah sakit di Palu.
Untuk korban dari daerah lain, Sutopo mengaku belum mendapatkan informasi detail. Mengingat jaringan komunikasi masih mengalami gangguan di beberapa tempat.
Sebelumnya, gempa M 7,7 yang dimutakhirkan menjadi M 7,4 terjadi pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02.44 WIB berlokasi 0.18 LS dan 119.85 BT dan jarak 26 km dari utara Donggala Sulawesi Tengah, dengan kedalaman 10 km. Berselang 5 menit kemudian dari gempa tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Tsunami di Palu terjadi dengan level tertinggi siaga yakni berkisar 0,5-3 meter. Sementara di Mamuju, estimasi tsunami menunjukan level waspada yakni ketinggian kurang dari 0,5 meter.
(way)