JAKARTA, solotrust.com - Situasi di daerah terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) kini sudah jauh membaik. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.
Ia yang setelah gempa langsung menuju lokasi terdampak, mengakui bahwa tiga hari pertama usai bencana melanda, kondisi di Palu, Donggala, dan Sigi memang lumpuh total. Namun setelah itu, penanganan tanggap darurat mulai dilakukan seiring dengan perbaikan akses jalan, listrik, dan jaringan seluler.
"Situasi sudah jauh membaik. Tiga hari pertama betul-betul kolaps, tidak ada listrik, tidak ada bbm, jaringan seluler (mati)," ungkapnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (8/10/2018).
"Fungsi pemerintahan mulai hari ini sudah buka semua. Semua kantor pemerintahan sudah buka, memberikan pelayanan, termasuk pasar dan BBM untuk mendukung kebutuhan sehari-hari. Listrik dan jaringan seluler sudah normal, ini akan mempercepat pemulihan," imbuhnya.
Penanganan kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan bagi para pengungsi juga disebutnya semakin baik. Sudah ada 14 rumah sakit yang berfungsi penuh dari 33 yang ada. Sementara di tenda pengungsian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sudah mengebor sebanyak 50 sumur untuk kebutuhan air bersih sekaligus MCK.
Hanya saja, pihaknya hingga kini masih berusaha melakukan validasi mengenai jumlah pengungsi yang berada di lokasi terdampak. Menurutnya, saat ini ada 74 ribu pengungsi korban bencana.
"Saya katakan bahwa ini akan divalidasi, yaitu yang dikategorikan pengungsi adalah masyarakat yang kehilangan tempat tingalnya," tuturnya.
Sementara itu hingga siang ini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 1.944 orang. Dari jumlah tersebut, 885 di antaranya dimakamkan secara massal, sedangkan sisanya sudah diambil perwakilan keluarga. Data tersebut masih bersifat dinamis.
Sebelumnya, gempa M 7,4 terjadi pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02.44 WIB berlokasi 0.18 LS dan 119.85 BT dan jarak 26 km dari utara Donggala, Sulteng. Gempa tersebut memicu timbulnya tsunami di Kota Palu dan sekitarnya.
(way)