Hard News

Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Surakarta Minta Generasi Penerus Bangsa Amalkan Butir-Butir Pancasila

Jateng & DIY

1 Oktober 2018 12:50 WIB

Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan menjadi inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila. (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com- Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Ali Akhwan menjadi inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Sriwedari Surakarta, Senin (1/10/2018).

Upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo, Ketua DPRD Kota Surakarta, Teguh Prakoso, Wakapolresta Surakarta  AKBP Andy Rifai dan diikuti jajaran Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri, Ormas hingga pelajar di Kota Solo.



Tari Dhadap Sambernya yang mengawali upacara menggambarkan semangat kebersamaan dan ketangkasan prajurit putri dan simbol keberanian dalam menghadapi musuh.

Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Ali Akhwan mengatakan, Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober dapat menjadi momentum penguatan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

"Ideologi Pancasila tidak bisa digantikan dengan apapun, Pancasila yang menjadi jati diri bangsa berhasil menghalau upaya G30S/PKI, oleh sebab itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mengamalkan Pancasila," ujar Ali Akhwan saat ditemui wartawan usai upacara.

Ia turut berpesan bagi generasi muda agar terus mengamalkan nilai setiap butir-butir Pancasila, agar semakin kuat menjadi jati diri bangsa ditengah gempuran era globalisasi.

"Saya mengimbau agar generasi penerus bangsa terus menghayati dan memahami Pancasila sebagai ideologi negara. Bisa dengan rajin mengikuti upacara bendera, belajar tekun, melaksanakan tugas sebagai pelajar, begitu pula bagi aparat keamanan, Aparatur Sipil Negara juga melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik bagi bangsa dan negara," ungkap dia.

Untuk diketahui, Hari Kesaktian Pancasila muncul sebagai perlawanan terhadap peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965. Pemerintah berhasil menghalau dan menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) dari tanah air Indonesia dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran pada upaya kudeta PKI tahun 1965.

"Saya berharap Pancasila sebagai ideologi bangsa terus hidup dalam jiwa dan kehidupan rakyat Indonesia," pungkas dia. (adr)

(wd)