Hard News

8 SPBU di Palu Sudah Beroperasi 24 Jam

Hard News

9 Oktober 2018 05:11 WIB

Ilustrasi SPBU (Dok Kementerian ESDM)

JAKARTA, solotrust.com – Kendala bahan bakar minyak (BBM) di Kota Palu pascagempa perlahan mulai teratasi. Kini, sebanyak delapan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) sudah bisa beroperasi 24 jam.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menyatakan, sebanyak 15 dari 17 SPBU telah beroperasi seperti biasanya. Delapan di antaranya beroperasi 24 jam non-setop.



"Sebagian besar SPBU di Palu sudah beroperasi secara normal. Bahkan ada delapan SPBU yang siap melayani selama 24 penuh," kata Agung di Kantor Kementerian ESDM, Senin (8/10/2018), melansir laman esdm.go.id.

Pemerintah juga telah mengerahkan bantuan penyangga melalui PT Pertamina. Bantuan tersebut berupa 24 mobil tangki, 154 operator SPBU, 1 pesawat air tractor, 41 dispenser protable, 12 kapal tanker, mobil tangki 8 kilo liter (kl).

Bantuan penyangga ini difungsikan untuk mempercepat distribusi kepada konsumen akhir para korban gempa.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengungkapkan, situasi di daerah terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) kini sudah jauh membaik.

"Fungsi pemerintahan mulai hari ini sudah buka semua. Semua kantor pemerintahan sudah buka, memberikan pelayanan, termasuk pasar dan BBM untuk mendukung kebutuhan sehari-hari. Listrik dan jaringan seluler sudah normal, ini akan mempercepat pemulihan," ungkapnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Gempa M 7,4 terjadi pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02.44 WIB berlokasi 0.18 LS dan 119.85 BT dan jarak 26 km dari utara Donggala, Sulteng. Gempa tersebut memicu timbulnya tsunami di Kota Palu dan sekitarnya. Akibatnya, banyak bangunan dan fasilitas perkotaan rusak, termasuk SPBU.

(way)