Hard News

Viral Siswi Bikin Video #klatenkeraslur, Begini Tanggapan Pihak Sekolah

Jateng & DIY

11 Oktober 2018 19:55 WIB

Screenshot video siswa #klatenkeraslur (Dok Instagram)

KLATEN, solotrust.com - Sejumlah siswi SMK Muhamadiyah Delanggu, Klaten, heboh di media sosial (medsos) setelah unggahan video dengan durasi 30 detik menjadi viral. Kata-kata yang diutarakan secara bersama itu diawali dengan ungkapan "Klaten keras lur" disertai tagar #Klatenkeraslur.

Dikutip dari ungkapan lima siswi dalam video #Klatenkeraslur tersebut, ada kata-kata kotor yang menyebut kemaluan laki-laki dan perempuan kemudian menjadi bahan tertawaan mereka.



Atas video yang beredar luas itu, pihak sekolah mengaku telah melakukan klarifikasi terhadap siswa yang bersangkutan.

"Saya sudah melakukan klarifikasi terhadap siswa yang bersangkutan dan memang mereka mengakui membuat sekaligus menyebarkan video yang isinya tidak pantas tersebut," kata Kepala SMK Muhammadiyah Delanggu, Nasrodin kepada wartawan, Kamis (11/10/2018).

Atas beredarnya video tersebut, pihak sekolah sudah melakukan pembinaan kepada kelima siswa untuk membuat surat pernyataan di atas segel yang isinya mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulagi lagi.

Terkait hal ini, lanjut dia, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah bersama aparat kepolisian juga sudah berupaya memberikan penjelasan kepada para siswa tentang perilaku positif dalam menggunakan media sosial.

"Kami sangat menyesalkan perbuatan siswa pembuat video tersebut, maksudnya mungkin bercanda, tetapi kurang memperhatikan isinya, padahal setiap hari pembinaan akhlak para siswa selalu kita lakukan. Kegiatan positif kita ajarkan seperti kepedulian atas musibah yang menimpa bangsa, penggalangan dana, dan kegiatan positif lainnya, namun masih saja ujian itu datang dari siswa kami," ujar Nasrodin.

Kendati demikian, pihak sekolah telah mengedarkan surat permohonan maaf kepada sejumlah instansi seperti Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Klaten, Bupati Klaten, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Delanggu, dan sejumlah instansi lainnya atas beredarnya video yang kurang mengenakan dan sempat viral tersebut.

“Hari ini kami tindak lanjuti dengan pengiriman surat permohonan maaf ke beberapa instansi sebagai bentuk komitmen sekolah atas kejadian ini, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi agar kasus ini tidak terjadi lagi di sekolah kami atau di instansi pendidikan lainnya," katanya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Sri Nugroho mengaku telah melakukan koordinasi dengan para kepala sekolah terkait dengan beredarnya video tersebut.

“Walaupun ini merupakan ranah dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, para kepala sekolah di wilayah kerja Dinas Pendidikan Klaten sudah kita koordinasikan untuk menyosialisasikan langkah pencegahan, sekaligus menyikapi positif perkembangan IT agar dapat disampaikan kepada para siswa, guru di sekolahnya masing- masing," tandasnya. (Jaka)

(way)