SOLO, solotrust.com- Massa dari berbagai kelompok melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surakarta, Selasa (23/10/2018). Aksi ini tak lepas dari adanya ulah oknum yang diduga anggota Banser, melakukan pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat (Jabar).

Aksi ribuan massa ini, awal mula dari kawasan Lapangan Kartopuran. Kemudian mereka konvoi di depan kantor PCNU. Di sana, perwakilan aksi menyampaikan pernyataan sikap. Usai pembacaan pernyataan sikap, massa pun meninggalkan lokasi dan hendak menuju ke kawasan Mapolresta Surakarta.

Suasana sempat memanas, saat ada salah seorang peserta ingin masuk ke kantor PCNU. Namun, berhasil dihadang oleh aparat keamanan yang dipimpin langsung oleh Wakapolresta AKBP Andy Rifai.

Selain membawa bendera, massa juga membawa sejumlah poster, diantaranya bertuliskan “Tauhid Selalu Dihatiku”, “Demi Tauhid Kita Siap Mati Sahid”, dan lainnya.

Dalam pernyataan sikapnya Koordinator aksi Dadyo Hasto Kuncoro mengatakan, pembakaran bendera tersebut sangat merugikan umat Islam. Karena menurutnya ada kalimat Allah di bendera tersebut. Sehingga bendera tersebut tak boleh dibakar maupun dirusak.

”Umat Islam adalah pejuang dan perebut NKRI yang cinta damai. Pembakaran tersebut tak bisa diterima,” tegasnya. (dit)

(wd)