SOLO, solotrust.com- Simpanan Pelajar Kartu Identitas Anak (SILA KIA) resmi dilaunching di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta, pada Rabu (31/10/2018). SILA KIA merupakan program sinergi antara Pemkot Surakarta, Bank BNI dan Otoritas zjasa Keuangan dalam mewujudkan anak gemar menabung sejak dini.
Acara peluncuran dihadiri oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Suwarta, Kepala Kantor OJK Surakarta Laksono Dwi Onggo, Kepala Perwakilan BI Surakarta, Bandoe Widiarto, dan Head of Consumer Retail BNI Wilayah Yogyakarta Sri Indira. Serta diikuti 300 anak pemilik rekening SILA KIA dan 16 merchant pendukung SILA KIA.
"Peluncuran SILA KIA ini adalah bagian dari pengembangan program KIA sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Kota Surakarta, dimana kali ini menunjuk BNI sebagai mitra bank pendukung untuk menerbitkan rekening bagi siswa Kota Surakarta pemegang KIA, yang disebut dengan SiLA KIA," kata Kepala Dispendukcapil, Suwarta, kepada wartawan.
Ia menuturkan, ada enam sekolah yang menjadi pilot project program ini, antara lain SD Takmirul, SD Muhammadiyah 1, SMP Negeri 9, SMP Pelita Kasih Nusantara, SMP Bintang Laut dan SMP Negeri 1.
"Untuk penerapan program 'Simpanan Pelajar Kartu Identitas Anak' SILA KIA ini, Pemkot menggandeng salah satu bank negara yaitu BNI, syaratnya mengisi formulir, fotocopy akta kelahiran, KK dan KTP elektronik orang tua dan foto berwarna 2x3 2 lembar," katanya.
Bagi dia, peluncuran SILA KIA merupakan bagian dari pemenuhan hak anak, mencegah terjadinya perdagangan anak.
"Ini salah satu upaya kami mendukung Kota Layak Anak," tegasnya.
Sementara itu, Head of Consumer Retail BNI Wilayah Yogyakarta Sri Indira menyampaikan, peran BNI dalam kolaborasi ini adalah memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh seluruh siswa yaitu memberikan kemudahan bagi anak-anak tersebut untuk menabung melalui pemberian rekening yang dilengkapi berbagai fasilitas perbankan.
"Khusus BNI Simpanan Pelajar KIA, para pemegang rekening ini akan memperoleh dana tabungan selain dari dana sendiri juga berasal dari cashback atas transaksi yang dilakukan di 57 merchant yang ditunjuk dan bekerjasama dengan pemerintah Kota Surakarta," terangnya.
Secara teknis, dijelaskan Indira, mekanisme cash back dilakukan setelah transaksi dilakukan di merchant dengan menggunakan kartu debit, kartu kredit dan tunai yang kemudian selanjutnya akan diproses oleh sistem BNI dan dikreditkan ke rekening masing-masing penerima KIA.
"Jadi siswa akan menerima buku tabungan atau nomor rekening. Dan perbankan telah mempersiapkan sistem pembayaran serta transfer ke tabungan dengan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC), yang ditempatkan pada kasir mitra KIA di 57 merchant yang tersebar di seluruh kota Surakarta," jelas dia.
Lanjut dia, dengan sistem baru ini, nantinya potongan harga akan masuk ke rekening yang terintegrasi dengan KIA.
"Tabungan itu baru bisa dibuka ketika saat si anak usia 17 tahun. Harapannya, akumulasi diskon bisa jadi tabungan sekaligus reward bagi pemegang KIA saat 17 tahun," imbuh Indira.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, akan memperluas cakupan merchant termasuk belanja kebutuhan bayi, karena Pemkot bakal menerapkan SILA KIA mulai sejak bayi baru lahir.
"Kami ingin SILA KIA ini merambah ke semua anak tidak hanya pelajar di bawah 17 tahun, jadi begitu lahir harus sekalian buat akta dan KIA. Harapannya anak belajar menabung dari usia dini," sebut dia.
Rudy pun sempat meninjau langsung transaksi yang dilakukan di merchant. Menurutnya, potongan harga diberikan saat pemegang KIA menunjukkan kartu keanggotaan program itu dalam setiap transaksi.
"Tawaran diskon pemegang KIA adalah bervariasi mulai 5% hingga 50% dan bisa untuk pembelian peralatan sekolah, kursus, layanan kesehatan dan olahraga, boga, kuliner dan wisata yang bermitra dengan Pemkot Surakarta. Misal belanja Rp 100 ribu, diskon 50% berarti anak dapat tabungan 50 ribu rupiah, tadi beberapa sudah ada yang masuk," bebernya. (adr)
(wd)